Hari kemerdekaan telah di depan mata, sejak awal agustus, antusias nya sudah  mulai terasa, bendera-bendera dan ornamen merah putih sudah mulai terpasang. Tidak hanya itu, berbagai kegiatanpun mulai disiapkan, bahkan dari satu bulan sebelumnya. 

Sudah menjadi kebiasaan di setiap perayaan hari kemerdekaan, diadakan perlombaan ringan antar warga. Sepanjang hari di tanggal 17 Agustus, masyarakat umum merayakannya dengan mengikuti berbagai perlombaan. Sempat terhenti karena pandemi COVID-19 maka perlombaan ditiadakan, namun setelah itu perayaan 17 Agustus kembali meriah. 

Semakin ke sini, warga semkin kreatif mengadakan berbagai macam lomba yang biasa diikuti, perlombaan pun saat ini tidak hanya bisa diikuti oleh anak anak tapi bahkan oleh lanjut usia. Sehingga lomba ini bisa mengikat tali persaudaraan menjadi lebih erat karena berkumpul dalam satu tempat bersama-sama. 

Kemeriahan ini seolah menjadi ciri khas warga Indonesia dalam merayakan hari kemerdekaan. Tidak hanya di Indonesia, bahkan duta besar Indonesia yang berada di berbagai belahan dunia pun selalu mengadakan lomba seperti ini, dan mengajak serta warga disana untuk berpartisipasi dalam setiap lomba.

Sejarah lomba 17 Agustus diketahui sudah ada sejak hari Kemerdekaan kelima atau di tahun 1950. Berbagai literatur menyebutnya, termasuk pendapat dari sejarawan dan budayawan JJ Rizal. JJ Rizal mengatakan lomba 17 Agustus sudah ada dari tahun 1950-an. "Masyarakat yang memunculkan lomba itu sejak perayaan HUT Kemerdekaan RI yang kelima, sebelumnya sama sekali tidak ada lomba," kata JJ Rizal.

Lomba 17 Agustus juga digelar untuk mengenang masa kemerdekaan yang bisa diraih para pahlawan setelah puluhan tahun terjajah. Beberapa lomba menggambarkan kondisi jaman penjajahan, seperti balap karung menggunakan karung goni, ini menggambarkan bahwa dulu jaman penjajahan warga menggunakan karung goni untuk menjadi pakaian karena dulu serba susah dana tidak ada pilihan lain. 

Makan kerupuk, hal ini menggambarkan keprihatinan jaman penjajahan karena kesulitan mencari makanan. Namun, ada beberapa lomba yang  menunjukan semangat perjuangan dan kekompakan, di antaranya:

1. Balap bakiak, yang menggunakan bakiak panjang diikuti oleh tiga orang, dengan satu komando. Menggunakan bakiak menjadi tidak mudah jika peserta tidak kompak.

2. Tarik Tambang. Hal ini manjadi simbol kekompakan dan mengerahkan semua tenaga untuk merdeka. 

3. Panjat Pinang. Saling membantu untuk kemenangan bersama, itulah panjat pinang, siapa yang sampai keatas mengambil hadiah, akan membagi hadiah tersebut kepada teman-teman lainnya, dan kemudian mengibarkan bendera yang sudah tertancap di atas. Hal ini menjadi kebahagiaan bersama, dan harus disadari dan dirasakan bersama bahwa kemerdekaan ini amatlah  berharga. 
 

Sumber Info: www.detik.com

sumber foto: google

Penulis: Cery Riksanegri
Tags: indonesia Indonesia Merdeka kemerdekaan agustusan