Bahaya dan Dampak Tertanamnya Kesombongan dalam Diri


Penulis: Hafidz Fuad Halimi
08 Jan 2025
Bagikan:
By: Hafidz Fuad Halimi
08 Jan 2025
323 kali dilihat

Bagikan:

Sifat sombong adalah salah satu penyakit hati yang paling berbahaya. Jika direnungi, kesombongan itu merupakan akar dari segala dosa sebagaimana yang dikisahkan dalam kisah reaksi Iblis ketika diperintahkan Allah untuk sujud kepada manusia pertama, Adam alaihissalam.

Islam sangat menekankan pentingnya menjaga diri dari kesombongan karena dampaknya yang tidak hanya merusak diri sendiri dan hubungan antar manusia. Kesombongan pun memutuskan hubungan kita dengan kasih sayang Allah.

Sombong dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah kibr atau takabbur, yang berarti merasa lebih baik, tinggi, atau unggul dari pada orang lain. Sombong juga berarti menolak kebenaran dan merendahkan orang lain. Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:

“Kesombongan adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.”
(H.R. Muslim)

Melalui pengertian tersebut, kita dapat memahami bahwa sombong bukan hanya tentang tindakan lahiriah, seperti berbicara kasar atau berjalan dengan angkuh. Tetapi, sombong juga sikap hati yang merasa diri lebih tinggi dari yang lain.

Kesombongan bisa timbul dari berbagai hal, di antaranya:

  1. Kekayaan
    Orang yang memiliki harta berlimpah cenderung lupa bahwa segala yang dimiliki adalah amanah dari Allah. Mereka merasa lebih berhak atau lebih istimewa dibandingkan orang lain yang hidup sederhana, yang hartanya lebih sedikit.
  2. Kedudukan atau Jabatan
    Kedudukan yang tinggi sering membuat seseorang lupa bahwa jabatan itu pun titipan yang dapat diambil kapan saja oleh pemiliknya, Allah Swt.
  3. Ilmu Pengetahuan
    Seseorang yang merasa memiliki ilmu lebih dari orang lain kadang meremehkan pendapat orang lain atau menganggap dirinya paling benar. Lagi-lagi, manusia seperti itu lupa bahwa ilmu dan pengetahuan pun adalah pemberian Allah.
  4. Keunggulan Fisik
    Merasa rupawan (cantik atau tampan) atau kuat sering kali membuat seseorang memandang rendah kondisi fisik orang lain. Padahal, ketika kita merendahkan fisik orang lain, sama dengan merendahkan penciptanya, yakni Allah Swt.
  5. Ketidakpahaman Agama
    Dangkalnya pemahaman agama juga dapat menyebabkan sombong. Orang yang tidak paham agama cenderung tidak terbina rohaninya sehingga memiliki kecenderungan terbujuk hawa nafsu yang dibisikkan setan.

Islam dengan tegas melarang sikap dan sifat sombong. Kesombongan adalah salah satu sifat yang paling dibenci oleh Allah. Firman Allah dalam al-Qur'an:

“Dan janganlah engkau berjalan di muka bumi ini dengan sombong; karena sesungguhnya engkau sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung.” (Q.S. al-Isra: 37)

Selain itu, Allah memperingatkan dalam surah Luqman ayat 18:

“Dan janganlah engkau memalingkan wajahmu dari manusia dengan sombong dan janganlah berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.”

Rasulullah juga bersabda:

“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan, walaupun sebesar biji sawi.” (H.R. Muslim)

Hadis ini mempertegas bahwa kesombongan adalah penghalang seseorang untuk mencapai surga sekaligus mengabarkan bahwa tempat kembali abadinya orang-orang sombong itu bukan surga.

Banyak yang tidak menyadari, bahwa kesombongan itu membawa dampak buruk terhadap kehidupan, di antaranya:

  1. Terputus dari Rahmat Allah
    Allah tidak menyukai orang yang sombong, sehingga rahmat-Nya akan dijauhkan dari mereka.
  2. Mengundang Kebencian Orang Lain
    Kesombongan membuat hubungan antar manusia renggang karena sikap sombong cenderung merendahkan orang lain dan menciptakan hubungan masyarakat yang saling membenci satu dengan lainnya.
  3. Hancurnya Amal dan Keberkahan Hidup
    Orang yang sombong akan sulit menerima nasihat atau kebenaran. Akibatnya, amal mereka menjadi sia-sia dan dirinya mendapat kerugian karena jauh dari nasihat dan sulit diselamatkan dari berbagai urusan, baik urusan dunia maupun urusan akhirat.
  4. Kejatuhan dan Kehancuran
    Kesombongan biasanya membawa seseorang kepada kehancuran, baik di dunia maupun di akhirat. Fir'aun dan Qarun adalah contoh nyata bagaimana kesombongan menyebabkan kebinasaan padahal kedua orang itu merupakan tokoh berkuasa di zamannya.

Ada beberapa hal yang bisa kita upayakan agar diri kita terhindar dari kesombongan, di antaranya:

  1. Menyadari Kelemahan Diri
    Ingatlah bahwa segala sesuatu yang kita miliki hanyalah pemberian dari Allah. Tanpa rahmat dan nikmat-Nya, kita tidak memiliki apa-apa.
  2. Banyak Bersyukur
    Rasa syukur akan membuat hati menjadi tenang dan menyadari bahwa segala sesuatu adalah titipan dari Allah.
  3. Meningkatkan Pemahaman Agama
    Ilmu agama yang mendalam akan membuat seseorang lebih rendah hati dan sadar bahwa setiap manusia memiliki kekurangan.
  4. Memperbanyak Zikir
    Zikir mengingatkan kita kepada kebesaran Allah sehingga tidak ada alasan untuk menyombongkan diri di hadapan-Nya.
  5. Memahami Esensi Ibadah
    Ibadah yang khusyuk adalah ibadah yang disertai pemaknaan akan ibadah tersebut. Contoh, ketika salat, maka salah satu tanda khhusyuk kita adalah ketika kita mengerti makna dari apa yang kita baca. Ketika kita mengucapkan “Allahu Akbar” dalam salat, maka kita paham bahwa Allah itu Mahabesar dan kita sangat kecil sehingga sangat tidak layak untuk merasa besar (sombong).
  6. Belajar dari Kisah-kisah Orang Sombong
    Fir’aun dan Qarun dalam al-Qur'an adalah contoh buruk dari kesombongan yang harus dihindari. Kedua tokoh tersebut dihancurkan oleh Allah karena keangkuhannya.
  7. Rendah Hati dalam Berinteraksi
    Selalu berbicara dengan lemah lembut dan menghormati orang lain adalah cara terbaik untuk melatih diri agar tidak sombong.
  8. Perbanyak Sedekah
    Sedekah merupakan salah satu cara menjaga diri dari sifat sombong. Sedekah menjadi pembeda orang beriman dan tidak beriman. Sedekah pun menjadi pembeda manusia yang rendah hati dan manusia yang tinggi hati.

Sombong adalah sifat yang merusak hati, amal, serta hubungan dengan Allah dan manusia. Penyakit hati ini dapat dicegah dengan upaya meningkatkan keimanan dan keilmuan agama kita. Selain itu, terbiasa saling membantu sesama pun bisa menjadi tanda bahwa kita berupaya melindungi diri kita dari sifat terkutuk, sombong.

Semoga Allah melindungi kita semua dari bahaya sifat sombong. Aamiin.

Bagi yang hendak menunaikan sedekah, bisa langsung melalui link ini: Link Infak & Sedekah

Bagi yang hendak menunaikan zakat dengan mudah dan praktis, bisa melalui link ini: Link Bayar Zakat


Baca Juga:

Santri dan Guru di Banten Menerima Ratusan Mushaf al-Qur’an Baru

Bu Ayi sudah Mulai Latihan Berjalan dengan Kaki Palsunya

Khutbah Jum’at: Fenomena Perundungan di Sekitar Kita

 

Sumber Gambar: islam.co

Penulis: Hafidz Fuad Halimi
Tags: lazpersis iman sombong sedekah

Berita Lainnya

Mitra LAZ Persatuan Islam
WhatsApp