Khutbah Jum’at: Fenomena Perundungan di Sekitar Kita


Penulis: Hafidz Fuad Halimi
28 Nov 2024
Bagikan:
By: Hafidz Fuad Halimi
28 Nov 2024
403 kali dilihat

Bagikan:

Khutbah Pertama

الحمد لله، الحمد لله رب العالمين، نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له.

أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله.

أما بعد،

 فيا أيها المسلمون، اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون.

Hadirin Jamaah Jumat yang Dirahmati Allah,

Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt. dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala perilaku buruk yang menjadi larangan-Nya.

Dalam kesempatan yang penuh keberkahan ini, saya ingin mengajak seluruh jamaah sekalian untuk menangkap permasalahan yang sering terjadi di tengah masyarakat, yaitu perilaku perundungan atau bullying.

Akhir-akhir ini, pemberitaan tentang perundungan atau yang kita kenal dengan bullying semakin marak dan menjadi-jadi. Tentu saja, hal tersebut memunculkan rasa prihatin yang mendalam dan harus menjadi perhatian bagi kita bersama.

Terkhir kasus yang menyayat hati, perundungan terjadi di tingkat SD di Subang. Peristiwa tersebut menyebabkan korbannya kritis hingga akhirnya meregang nyawa. Ngerinya, pelaku pun masih mengenyam pendidikan di tingkat Sekolah Dasar (SD).

Namun sebelumnya lebih jauh, perlu kita pahami apa itu perundungan atau bullying. Perundungan merupakan tindakan menyakiti, menghina, atau merendahkan martabat seseorang. Baik secara fisik, verbal, maupun sosial. Perilaku ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang menjunjung tinggi nilai kasih sayang, penghormatan antar sesama manusia, dan keadilan.

Allah Swt. berfirman dalam Surah al-Hujurat ayat 11:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka yang diperolok-olokkan lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok)..."

Ayat ini mengingatkan kita bahwa perilaku merendahkan orang lain, apalagi dengan sengaja menyakitinya adalah perbuatan tercela yang melanggar prinsip persaudaraan dalam Islam. Bahkan lebih jauh, bisa berdampak mengerikan, seperti kasus beberapa hari ke belakang di Subang, di mana anak SD meregang nyawa karena perundungan yang dilakukan anak SD lainnya. Naudzubillah...

Jamaah yang Dirahmati Allah,

Ada tiga hal yang perlu kita pahami tentang perundungan, yakni:

1. Penyebab Perundungan

Perundungan sering kali muncul dari:

  • Perilaku sombong: Merasa lebih baik, lebih kuat, atau lebih tinggi statusnya dari pada orang lain menjadi penyebab maraknya perilaku perundungan terhadap sesama.
  • Rendahnya Empati: Pribadi yang tidak terlatih empatinya, memiliki kecenderungan untuk melakukan perundungan saat memiliki kesempatan.
  • Lingkungan yang Tidak Sehat: Keluarga, sekolah, maupun masyarakat, yang terbiasa melakukan pembiaran atau bahkan membenarkan tindakan intimidasi. Banyak kita saksikan orang tua yang malah membiarkan anak-anaknya melakukan intimidasi terhadap sesamanya.
  • Pengaruh Media Sosial: Penyalahgunaan teknologi memberikan peran signifikan dalam membentuk perilaku perundungan. Melalui kemajuan teknologi dan informasi, seseorang seakan terlalu mudah menghina atau mempermalukan orang lain secara daring.

2. Dampak Perundungan

Perilaku ini dapat menimbulkan dampak yang serius, baik bagi korban, pelaku, maupun masyarakat:

  • Bagi Korban: Menimbulkan trauma psikologis, hilangnya rasa percaya diri, bahkan dalam beberapa kasus menyebabkan depresi atau keinginan korban untuk mengakhiri hidup. Dalam beberapa kasus, perundungan mengakibatkan korbannya terluka, sampai kehilangan nyawa.
  • Bagi Pelaku: Perundungan membentuk kepribadian yang keras, egois, dan jauh dari nilai-nilai Islam. Di suatu masa, pelaku perundungan ini secara keumuman akan mendapat sanksi sosial. Jangka panjangnya, akan menerima perhitungan dari Allah.
  • Bagi Masyarakat: Perundungan itu merusak ukhuwah, menciptakan ketidakadilan, dan meruntuhkan  kualitas hubungan sosial. Pembiaran terhadap perundungan sama dengan membiarkan lingkungan masyarakat menjadi rusak. Tentu saja, kerusakan tersebut akan kembali merugikan diri sendiri.

Khutbah Kedua

الحمد لله، و الشكر لله، ولا حول ولا قوة الا بالله...

Hadirin sidang Jum’ah yang dirahmati Allah,

Hal ketiga dari perundungan yang harus kita pahami adalah bagaiman cara Islam Mengatasi Perundungan.

Islam memberikan solusi yang komprehensif untuk mengatasi perundungan, di antaranya:

  • Menanamkan Nilai Ketakwaan di Keluarga: Hendaklah orang tua memberikan bekal budi pekerti mulia kepada anak-anaknya. Banyak kasus di mana perundungan dilakukan oleh anak yang diabaikan oleh orang tuanya. Banyak orang tua yang tidak mengamati perilaku anak-anaknya sehingga anak-anak tersebut kurang perhatian dari para orang tua. Maka, sangat perlu kiranya fungsi keluarga dimaksimalkan kembali di keluarga kita.
  • Ornag tua menjadi teladan bagi anak-anaknya:

Nabi Muhammad saw. bersabda:

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad)
Orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk karakter anak agar menjadi pribadi yang menghormati sesamanya. Peran orang tua sebagai teladan sangat penting dalam keluarga. Banyak anak-anak yang biasa melakukan kekerasan terhadap sesamanya karena contoh kekerasan yang disaksikan anak-anak dalam keluarganya.

  • Memaksimalkan fungsi pendidikan formal:

Anak-anak secara reguler melaksanakan pendidikan di sekolah formal. Maka, sangat penting kiranya pendidikan formal, terutama pendidikan awal (tingkat SD) menerapkan secara maksimal pendidikan karakter, akhlak, adab kepada anak-anak didik sebagai podasi dan bekal utama dalam berinteraksi dengan sesamanya.

  • Upayakan pencegahan: Jika terindikasi ada potensi perundungan, sesegera mungkin, baik orang tua sat di rumah atau guru saat di sekolah, melakukan berbagai upaya antisipasi agar perundungan tidak terjadi. Hal-hal yang sering dianggap sepele, seperti saling hina banyak dibiarkan tanpa upaya pencegahan. Padahal, hal yang dianggap sepele tersebut, jika dibiarkan akan semakin menjurus pada perilaku yang lebih buruk lagi. Maka, sebelum kasusnya membesar, hal sepele yang bisa meyebabkan terjadinya perundungan tersebut baiknya diantisipasi sedari awal.
  • Menegakkan Keadilan: Jika terbukti terjadi perundungan, maka segera tegakkan hukum sesuai porsinya. Sebisa mungkin, pelaku diberikan sanksi sesuai dengan syariat untuk mencegah perbuatan serupa di kemudian hari. Namun yang jadi catatan, penegakan hukum harus lepas dari kepentingan. Karena apa? Banyak kasus perusndungan dilakukan oleh anak-anak dari kalangan tertentu. Anak yang melakukan perundungan merasa, bahwa perilaku buruknya terlindungi dengan status orang tuanya.

Jamaah yang Dirahmati Allah,

Sebagai umat Islam, kita harus berperan aktif dalam mencegah dan mengatasi perundungan di masyarakat. Salah satu cara paling efektif adalah dengan menguatkan peran keluarga sebagai benteng utama pendidikan akhlak.

Keluarga yang harmonis, penuh kasih sayang, dan menanamkan nilai-nilai Islam sejak dini akan menciptakan generasi yang berakhlak mulia. Rasulullah saw. bersabda:

"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (HR. Bukhari)

Dalam konteks ini, orang tua perlu menjadi teladan yang baik, mengajarkan empati, serta membangun komunikasi yang terbuka dengan anak-anaknya. Selain itu, masyarakat dan institusi pendidikan juga harus turut andil dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari perundungan. Ingatlah bahwa anak itu amanah yang akan dipertanggungjawabkan, terutama bagi ayahnya. Kita yang ada di sini... Itu tanggung jawab kita!

 

Hadirin yang Berbahagia,

Sebagai penutup, marilah kita renungkan betapa pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah dengan menjauhkan diri dari perilaku buruk, seperti perundungan. Sebaliknya, marilah kita saling menghormati, saling membantu, dan saling mendoakan. Kita jaga anak-anak kita dari perilaku buruk dengan pendidikan dan keteladanan yang baik dari kita.

Semoga Allah Swt. melimpahkan keberkahan kepada kita semua, menjauhkan kita dari perilaku tercela, menguatkan keluarga kita sebagai tempat pertama untuk menanamkan nilai-nilai Islam, serta semoga tercipta lingkungan masyarakat yang aman, tenteram, dan nyaman untuk kita semua.

Aamiin.

أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم

والسلام عليكم، و رحمة الله، و بركاته...

Bagi jamaah yang hendak berinfak di hari Jumat ini, bisa langsung klik link ini: Link Infak Jum'at

Bagi yang hendak menunaikan kewajiban zakat, silahkan melalui link ini: Link Bayar Zakat


Baca Juga:

Khutbah Jumat: Dampak Judi bagi Kehidupan Masyarakat

Cara Islam Memuliakan Profesi Guru

Pengadaan Air Bersih Menjadikan Masjid sebagai Sentral Kemaslahatan Umat

 

Sumber Gambar: www.rri.co.id

 

Penulis: Hafidz Fuad Halimi
Tags: lazpersis jumat khutbah perundungan anak

Berita Lainnya

Mitra LAZ Persatuan Islam
WhatsApp