MANUSIA ROBOT


Penulis: Rani Nurul Hudayanti
27 Sep 2023
Bagikan:
By: Rani Nurul Hudayanti
27 Sep 2023
598 kali dilihat

Bagikan:

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah Ta`ala yang diciptakan dari saripati tanah, “NUTFAH- AMSAJ”. Kemudian, Allah Ta`ala meniupkan Ruh-Nya, lalu diberikan jasad fisik-badaniah, kemampuan pendengaran, penglihatan, hati nurani, serta akal pikiran.

Manusia diberikan pedoman arah kehidupan “ SABILAN”. Sebagian bersyukur dan sebagain Kufur. Manusia diberikan TAKLIF, yakni berupa tugas dan kewajiban sebagai khalifah di bumi yang kemudian dihidupkan kembali di alam akhirat untuk dimintai pertanggung jawaban segala aktivitas di dunia.

Kata robot pertama kali di perkenalkan oleh Karek Capek pada tahun 1920. Kata robot berasal dari bahasa Cekoslovakia, yakni ROBOTA yang mempunyai arti “pekerjaan yang membosankan” .

Karek Capek menggambarkan suatu masyarakat, di mana otomasi yang terbentuk secara kimiawi menjalankan semua pekerjaan pabrik. Dengan demikian, manusia dapat membebaskan diri secara sempurna dari derajat buruh. Sebuah robot dapat mengerjakan sesuatu setelah diajakan (diprogram) oleh manusia melalui mekanisme otomasi terhadap stimulus/rangsang tertentu.

Meski demikian, kehadiran teknologi ini memberikan dampak positif, di antaranya membantu meringankan pekerjaan manusia, seperti mesin cuci, pesawat udara, telepon, computer, dan lain sejenisnya. Namun hal ini pun tidak luput dari efek negatifnya. Teknologi sama sekali tidak netral, tetapi mengandung muatan tertentu yang dapat mengarahkan kepada pemujaan benda. Dan yang amat menonjol adalah hilangnya kepekaan perasaan (desensitasi) dari generasi ke generasi yang amat mengerikan.

American Medical Association (Persatuan Kedokteran Amerika): Pada tahun 1992, kita mendapati bahwa hampir di setiap tempat terdapat pesawat televisi dan 15 tahun kemudian, angka pembunuhan meningkat dua kali lipat. Apalagi pada saat ini di mana handphone dan gadget lainnya sudah merajalela, tentu dampaknya akan semakin dahsyat.

Psikolog Pendidikan, JameHealy memperingatkan bahwa meluasnya pemakaian komputer mampu memperburuk fisiologi otak anak dan meyebabkan pandemic (kejangkitan yang meluas), gejala kekurang perhatian (Attention Deficit Disorder-ADD), serta depresi pada anak-anak.

Ia berpendapat bahwa kita sedang berada dalam situasi rawan dengan menumbuhkan generasi impulsive yang hanya digerakkan oleh stimulus, yang tidak bisa merenung (secara batiniah), yang kelak perilaku moralnya memprihatinkan. Bukankah kondisi ini seperti mirip sebuah ROBOT?

Setelah ditemukan alat Positron Emission Tomography (PET), yaitu alat untuk mengamati otak manusia hidup, ditemukan bahwa kejahatan bukan hanya ditentukan oleh faktor psikologis/kejiwaan dan pengaruh lingkungan semata, tetapi dipengaruhi juga faktor otak manusia itu sendiri.

Bukan suatu yang mustahil ada sekelompok manusia / organisasi rahasia dunia /global yang telah menjadi antek-antek setan golongan jin, yang telah menguasai ilmu tentang otak manusia dan mempergunakannya untuk menghancurkan “kemanusiaan” manusia itu sendiri sehingga lahirlah manusia-manusia yang tumpul hati nuraninya alias “MANUSIA ROBOT”, manusia yang melakukan aktivitasnya hanya atas dasar otomasi dan respon terhadap stimulus yang ada.

Mereka melakukan sesuatu tanpa berpikir mashlahat dan madharatnya. Padahal, itulah karakter seburuk-buruknya mahluk.

"Sesungguhnya seburuk-buruknya makhluk di sisi Allah ialah orang-orang yang pekak dan bisu yang tidak mengerti kebenaran." ( Al-Anfal 22 )

Manusia mukmin adalah mereka yang mampu menyelaraskan akal, qolbu, dan ruhnya dengan agama yang diturunkan Allah Ta`ala sehingga mampu menjadi pendorong jasad / fisiknya untuk mengerjakan amal saleh.

Dengan demikian, untuk menangkal virus otak peneyebab munculnya manusia-manusia robot adalah dengan mengasah otak kita dengan ilmu ajaran al-Islam melalui Kitabullah dan Sunnah Rasulillah sehingga fungsi spiritual otak kita dapat berfungsi dengan baik.

Pada akhirnya, jiwa akan peka/sensitif terhadap kebenaran, baik untuk diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya.  InysaAllah, kita akan terpimpin oleh petunjuk Allah Ta`ala sehingga selalu berada pada jalan yang lurus.

“Dan perumpamaan–perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia, dan tiada yang memahaminya kecuali orang yang berilmu.”  (Q.S. Al-Ankabut: 43)

Wallahu a`lamu bis Shawwab

 

Oleh : Dr. Harry Rayadi, MARS

 

Teruskan kebaikan yuk!

Tunaikan infaknya di sini

Penulis: Rani Nurul Hudayanti
Tags: robot manusia robot

Berita Lainnya

Mitra LAZ Persatuan Islam
WhatsApp