Pernahkah kita merenung, bagaimana kita bisa sampai di posisi seperti sekarang ini? Siapa yang pertama kali mengajarkan kita mengenal huruf, berhitung angka, mengajarkan adab sehingga kita bisa seperti sekarang ini? Tentu, jawabannya adalah guru.
Kedudukan seorang guru dalam Islam sangatlah tinggi. Dalam Islam, guru tidak hanya dipandang sebagai orang yang mengajarkan berbagai hal kepada kita, tetapi juga sebagai pembimbing yang memiliki peran strategis dalam membentuk generasi unggulan yang beriman dan berakhlak mulia. Guru dianggap sebagai penerus tugas para nabi dalam menyampaikan ilmu. Nabi Muhammad saw., yang juga guru bagi umat manusia pernah bersabda:
“Sesungguhnya Allah, malaikat-Nya, penghuni langit dan bumi, bahkan semut di sarangnya dan ikan-ikan di lautan, semuanya mendoakan orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.” (HR. Tirmidzi)
Guru adalah lentera ilmu yang menerangi kebodohan. Perjuangan kita melawan kebodohan hanya angan-angan tanpa peran guru. Besarnya tanggung jawab guru bukan hanya sebatas dunia. Tanggung jawab dan kebaikannya tembus sampai akhirat. Guru mengajarkan kita tentang semua, dari mulai iman, amal, dan ilmu yang akan terus menjadi bekal hingga akhirat.
Dalam pandangan ulama seperti Imam Ghazali, memuliakan guru adalah kunci keberhasilan dalam menuntut ilmu. Kesuksesan seseorang di masa depannya adalah buah dari kesuksesannya memuliakan guru di saat menuntut ilmu. Bahkan, Imam Syafi'i pernah mengatakan bahwa ia tidak akan membuka buku di depan gurunya sebagai bentuk penghormatan. Beliau pun mengungkapkan, “Ilmu tidak akan diberikan kepada seseorang yang tidak memuliakan gurunya.”
Mengapa Kita Harus Memuliakan Guru?
Memuliakan guru bukan hanya soal penghargaan kepada mereka, tetapi juga wujud rasa syukur atas ilmu yang kita terima. Guru adalah orang yang dengan sabar dan ikhlas mendidik tanpa pamrih besar. Guru rela meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga demi masa depan anak-anak didiknya meskipun belum mendapat apresiasi layak dari pengelola negara ini.
Bayangkan jika tidak ada guru—siapa yang akan membimbing kita untuk memahami Al-Qur'an? Siapa yang akan mengajarkan kita adab kepada orang tua? Pantas jika guru menjadi pondasi penting dalam mencetak generasi penerus yang beriman, berilmu, dan berakhlak.
Namun, di era modern ini, penghormatan kepada guru kerap kali mulai luntur. Kemajuan teknologi dan pola pikir yang berubah terkadang membuat kita lupa akan nilai-nilai luhur yang selama ini kita jaga. Lalu, bagaimana cara kita memuliakan guru di zaman sekarang?
Menghormati Guru bisa dilakukan secara lahir dan batin, maksudnya:
Zaman sekarang, teknologi adalah alat utama dalam pendidikan. Kita bisa memuliakan guru dengan cara memanfaatkan teknologi secara positif—misalnya, dengan mengikuti pembelajaran daring tanpa hambatan, tidak menyebarkan hoaks, dan menggunakan teknologi untuk belajar lebih baik.
Kita pun bisa memberikan hal sederhana kepada guru. Sesekali, bisa kita ungkapkan rasa terima kasih kepada guru atas dedikasi mereka. Misalnya, melalui pesan singkat, hadiah kecil, atau doa yang tulus. Mengucapkan “Terima kasih, Bapak/Ibu” mungkin terdengar sederhana, tetapi sangat bermakna dan mendongkrak motivasi bagi guru untuk mempersembahkan pengajaran terbaik kepada murud-muridnya.
Di era media sosial, fitnah atau kritik terhadap guru kadang menjadi konsumsi publik yang tak terkendali, terlebih di zaman kemajuan teknologi informasi saat ini. Lemahnya kedudukan guru di tingkat kesejahteraan dan muka hukum sering kali menyebabkan tersudutkannya guru di hadapan publik. Kemajuan teknologi pun bisa kita gunakan sebagai ruang apresiasi sampai dengan pembelaan terhadap guru di ruang publik.
Sebagai murid, orang tua, atau masyarakat, kita seharusnya lebih bijak menyikapi berbagai pemberitaan tentang guru. Dan bila ada masalah, hendaklah dibicarakan dengan cara yang santun dan penuh hikmah.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa guru sudah terlalu sering menghadapi tantangan, terlebih dari segi kesejahteraan. Sebagai murid, orang tua, atau masyarakat, kita bisa mendukung guru dengan cara mendukung segala proses pendidikan, memberikan dukungan moral, mendoakan kebaikan dan kesejahteraan bagi mereka, serta turut berpartisipasi dalam menyukseskan program pendidikan.
Guru adalah pilar utama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagaimana sabda Rasulullah saw., ilmu adalah warisan para nabi, dan guru adalah penjaga ilmu tersebut. Memuliakan guru adalah jalan untuk memperoleh keberkahan ilmu dan kesuksesan dunia akhirat.
Di zaman yang serba modern ini, mari kita jadikan penghormatan kepada guru sebagai salah satu prinsip hidup. Jangan biarkan kecanggihan teknologi dan pergeseran nilai melunturkan rasa hormat kita kepada guru.
Mari bersama-sama kita renungkan, sudahkah kita memuliakan guru hari ini? Jika belum, tidak ada kata terlambat untuk memulai. Tunjukkan rasa hormatmu, doakan mereka, dan jadilah murid yang membawa manfaat dari ilmu yang mereka ajarkan. Karena sejatinya, memuliakan guru adalah memuliakan ilmu dan agama.
Salam hormat untuk semua guru, pahlawan tanpa tanda jasa.
Yuk, dukung terus pendidikan di Indonesia melalui link ini: Infak Pendidikan Indonesia
Bagi yang hendak menunaikan zakat, bisa melalui link ini: Link Bayar Zakat
Baca Juga:
LAZ PERSIS Dukung Program Kajian al-Qur’an di Pesantren Al-Kharomah
LAZ PERSIS Dukung Semangat Belajar Reysa Meraih Prestasi Akademiknya
Prestasi Santri Penerima Beasiswa Arruhama 2024 Terus Meningkat
Sumber Gambar: www.econochannelfeunj.com
Penulis: Hafidz Fuad Halimi
Tags:
lazpersis
pendidikan
guru
madrasah