Abdullah bin Abdul Muthalib (ayahanda Nabi Muhammad ﷺ) merupakan seorang pedagang. Sebelum menikah dengan Siti Aminah pun, Abdullah bin Abdul Muthalib sudah melakukan perjalanan dagang. Pantas bila Muhammad ﷺ pun sudah terbiasa berdagang di usia belasan tahun melihat latar belakang berdagang keluarga sekaligus kebiasaan budaya suku Quraisy.
Negeri Syam (Palestina) merupakan tempat tujuan dagang yang paling sering dikunjungi oleh suku Quraisy. Terbukti saat Isra Miraj, Rasulullah ﷺ bertemu dengan kafilah Quraisy yang baru pulang dari Palestina. Suku Quraisy pun sangat hafal secara detail struktur bangunan Masjidil Aqsa. Untuk menguji kebenaran Isra Mirajnya Rasulullah ﷺ, suku Quraisy bertanya seluk beluk Masjidil Aqsa kepada Rasulullah ﷺ dan Rasulullah ﷺ mampu menjelaskannya dengan benar.
Beberapa bulan yang singkat setelah pernikahannya dengan Siti Aminah, Abdullah bin Abdul Muthalib berniaga membawa barang-barang perniagaan menuju negeri Syam, khususnya Gaza (sekarang Palestina) bersama salah satu dari dua kafilah Quraisy. Saat itu, Siti Aminah sedang mengandung.
Saat rombongan kafilah dagang Abdullah berhasil menyelesaikan perniagaannya, mereka bergegas pulang. Dalam perjalanan pulang dari Syam dan sampai kota Yatsrib, mendadak Abdullah bin Abdul Muthalib jatuh sakit.
Abdullah pun berkata, “Biarkan aku tinggal di sini saja, di tempat paman-pamanku, yaitu di lembah Bani Adi An Najjar.”
Kemudian, Abdullah tinggal di tempat tersebut sementra rombongan dagangnya segera pulang ke Mekkah. Melihat rombongan Abdullah sudah tiba di Mekkah, Abdul Muthalib bertanya kepada mereka tentang keberadaan sang anak, yakni Abdullah. Mereka mengabarkan bahwa Abdullah tinggal di Madinah (rumah pamannya) dalam keadaan sakit.
Abdul Muthalib segera mengutus anak sulungnya, yaitu Harits untuk menemui Abdullah. Harits mendapatkan adiknya, Abdullah bin Abdul Muthalib telah wafat dan dimakamkan di tempat salah satu pemuka Bani Adi bin Najar. Harits pun pulang dan mengabarkan ihwal wafatnya Abdullah kepada Abdul Muthalib. Abdul Muthalib pun mengalami kesedihan yang mendalam.
Abdullah bin Abdul Muthalib wafat dalam usia 24 tahun. Saat itu, Muhammad ﷺ masih berada dalam kandungan dengan usia kurang lebih 3 bulan. Abdullah bin Abdul Muthalib meninggalkan warisan seorang budak yang bernama Ummu Aiman, lima ekor unta, dan sekumpulan kambing.
Infak untuk Palestina bisa ditunaikan dengan cara scan QR Code di bawah ini!
Atau klik link ini untuk infak Palestina.
Baca Juga: JERITAN HATI PALESTINA: MENGALIR DALAM SETIAP TETES AIR MATA KITA
Penulis: Hafidz Fuad Halimi
Tags:
Muhammad
freepalestine
#gaza