Khutbah Jum'at: Ibadah yang Bisa Mencegah Konflik Sosial


Penulis: Hafidz Fuad Halimi
04 Sep 2025
Bagikan:
By: Hafidz Fuad Halimi
04 Sep 2025
728 kali dilihat

Bagikan:

Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَمَرَنَا بِإِيتَاءِ الزَّكَاةِ تَطْهِيرًا لَنَا وَزِيَادَةً لِثَوَابِنَا،
مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ شَهَادَةً، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

 

Segala puja dan puji hanya milik Allah,

Dengan kasih sayang-Nya, kita masih diberi kesempatan untuk menjalankan ketaatan di hari ini dengan nyaman.

Dengan demikian, marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. 

Semoga ibadah Jumat ini memberikan kebaikan yang melimpah bagi kita, bagi keluarga kita, bagi masyarakat kita, termasuk bagi bangsa dan umat Islam secara keseluruhan.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Hari ini kita hidup di tengah zaman yang penuh tantangan. Kita menyaksikan fenomena di masyarakat, khususnya di ruang publik dan media sosial, bagaimana gaya hidup glamor para pejabat, selebriti, dan publik figur seringkali dipertontonkan tanpa empati terhadap kondisi sebagian besar rakyat yang masih berjuang memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Di satu sisi, ada masyarakat yang menikmati kemewahan, mengunggah perjalanan mewah, barang mahal, dan pesta besar-besaran. Namun, di sisi lain, ada saudara-saudara kita yang tidak tahu apakah besok bisa makan atau tidak, kesulitan biaya pendidikan, dan terjebak dalam lingkaran kemiskinan. Fenomena ini menimbulkan potensi gesekan sosial, kecemburuan, dan melemahnya rasa persaudaraan antarumat.

Padahal, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengingatkan:

“Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Artinya, iman kita belum sempurna jika kita belum memiliki rasa empati terhadap penderitaan orang lain. Kita diminta untuk merasakan kesulitan saudara kita, bukan justru mempertontonkan kemewahan yang menyakiti hati kaum lemah.

Hadirin Rahimakumullah,

Kita harus sadar bahwa kesenjangan sosial adalah salah satu penyebab timbulnya konflik dalam masyarakat. Ketika segelintir orang hidup berlebihan, sementara banyak rakyat kesulitan, maka potensi rasa iri, dengki, dan marah sosial akan semakin besar. Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah mengingatkan tentang bahaya kesenjangan ini:

كَيْ لَا يَكُوْنَ دُوْلَةً ۢ بَيْنَ الْاَغْنِيَاۤءِ مِنْكُمْۗ

“Supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu.”
(Q.S. al-Hasyr: 7)

Ayat ini menegaskan bahwa kekayaan tidak boleh hanya dinikmati segelintir orang. Islam mengajarkan pemerataan dan keadilan sosial. Oleh karena itu, Allah memerintahkan umat Islam untuk berbagi harta melalui zakat, infak, dan sedekah agar tidak terjadi ketimpangan dan kecemburuan sosial.

Jamaah Jumat yang berbahagia,

Rasa empati tidak cukup hanya dengan kata-kata dan doa. Empati harus diwujudkan melalui tindakan nyata. Islam telah menyiapkan mekanisme terbaik untuk membangun empati dan solidaritas sosial, yaitu melalui ibadah harta (zakat, infak, dan sedekah).

Hadirin yang dirahmati Allah,

Ketahuilah bahwa zakat itu bukan sekedar ibadah. Akan tetapi, zakat itu instrumen pemerataan ekonomi umat. Melalui zakat, kekayaan itu menjadi maslahat buakn menjadi sumber madarat.

Begitu pun dengan infak dan sedekah. Besar maupun kecil, infak menumbuhkan kemaslahatan bagi umat. Infak dan sedekah menjadi amalan yang menumbuhkan kasih sayang, saling peduli, dan menghapuskan kesenjangan antarindividu. Hal-hal itulah yang bisa menutup ruang konflik di tengah-tengah masyarakat.

Dengan memperbanyak zakat, infak, dan sedekah, rasa empati kita tumbuh, kesenjangan sosial mengecil, dan solidaritas umat menguat. Masyarakat menjadi damai, tenteram, aman, nyaman, bahkan sejahtera lahir batin.

بَارَكَ اللَّهُ لِي وَ لَكُمْ...

Khutbah Kedua

أَلْحَمْدُ لِلَّهِ، وَالسُّكْرُ لِلَّهِ...

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Marilah kita isi hidup kita dengan kepedulian dan empati. Janganlah kita menjadi hamba yang lalai, sibuk mengejar dunia, dan lupa bahwa di sekitar kita masih banyak saudara yang membutuhkan uluran tangan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Perumpamaan kaum mukminin dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi adalah seperti satu tubuh. Jika satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh ikut merasakannya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Rasa saling mencintai dan mengasihi tidak timbul begitu saja. Banyak hal yang harus dilakukan dan diupayakan agar masyarakat dijauhkan dari konflik sosial. Islam sudah memberikan tuntunan agar tercipta situasi kondusif di tenga-tengah masyarakat, salah satunya dengan taat menunaikan zakat serta membiasakan infak dan sedekah.

Jika zakat, infak, dan sedekah sudan mewarnai keseharian masyarakat, maka akan terbangun masyarakat yang penuh empati. Dengan begitu, persatuan akan terjalin kuat dan ruang konflik akan tertutup rapat.

Mari kita hidupkan kembali rasa persaudaraan dan empati di tengah-tengah masyarakat, bukan dengan mempertontonkan kemewahan, melainkan dengan berbagi dan peduli.

Semoga Allah menjadikan kita hamba yang dermawan, peka, dan penuh kasih sayang.

عباد الله!

إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

بِاللّهِ تَوْفِيْق وَ الْهِدَيَة،

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَتُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ

Yuk, tunaikan kebaikan bantu sesama secara rutin melalui link ini: Link Bantu Sesama 

Tunaikan kewajiban zakat secara mudah, praktis, dan sesuai syariat melalui link ini: Link Bayar Zakat

Baca Juga:

Waspadai Bahaya Kesenjangan Sosial yang Terlampau Jauh

Akuntabel dan Transparan Kelola Dana Umat, LAZ PERSIS Kembali Raih Opini WTP 

PERSIS dan BAZNAS Perkuat Komitmen Kerjasama di Bidang Pendidikan Tinggi

 

Penulis: Hafidz Fuad Halimi
Tags: lazpersis jumat khutbah kesenjangan sosial konflik

Berita Lainnya

Mitra LAZ Persatuan Islam
WhatsApp