Mengenal Empat Jenis Rezeki dalam Perspektif Islam


Penulis: KH. Uus M. Ruhiyat
07 Mar 2024
Bagikan:
By: KH. Uus M. Ruhiyat
07 Mar 2024
1605 kali dilihat

Bagikan:

Dalam pandangan Islam, rezeki bukanlah hanya sebatas harta materi yang diperoleh. Rezeki memiliki dimensi yang jauh lebih luas, mencakup berbagai aspek kehidupan yang dianugerahkan oleh Allah Swt. kepada hamba-Nya. Dalam ajaran agama Islam, dijelaskan bahwa terdapat empat jenis rezeki yang dijelaskan dengan tegas, menyoroti kepentingan spiritual dan material bagi manusia.

1. Rezeki Terendah: Harta

Harta merupakan salah satu bentuk rezeki yang paling mudah dikenali oleh manusia. Namun, dalam Islam, harta bukanlah segalanya. Meskipun penting untuk memenuhi kebutuhan dunia, harta tidak bisa dijadikan sebagai ukuran kesuksesan sejati. Allah Swt. berfirman dalam al-Quran Surah Ali Imran ayat 14:

"Orang-orang yang membelanjakan hartanya di malam dan siang hari, secara sembunyi maupun terang-terangan, maka bagi mereka pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan mereka tidak akan bersedih hati."

2. Rezeki Tertinggi: Anak yang Saleh

Anak yang saleh merupakan salah satu nikmat terbesar yang dapat diberikan oleh Allah kepada seorang hamba. Anak yang saleh bukan hanya menjadi kebanggaan di dunia, tetapi juga menjadi amal jariyah yang terus mengalirkan pahala bagi orang tua di akhirat. Rasulullah saw. bersabda:

"Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang shalih yang mendo'akannya." (HR. Muslim)

3. Rezeki yang Utama: Kesehatan yang Afiat

Kesehatan merupakan hal penting dalam hidup manusia. Namun, kesehatan pun kadang diabaikan. Perlunya manusia terhadap sehat adalah ketika sakit. Ketika sudah sakit, seseorang berani mempertaruhkan apapun, termasuk segala harta miliknya demi sehat kembali.

Kesehatan dan afiat adalah nikmat terbesar yang sering kali diabaikan oleh banyak orang. Banyak orang yang sehat tapi kesehatannya tidak memberikan manfaat dan maslahat, baik untuk dirinya ataupun bagi orang-orang di sekitarnya. Maka, dengan sehat dan afiat, seorang muslim menerima keutamaan rezeki dari Allah karena sehat yang dimilikinya mengandung nilai manfaat dan maslahat. Tanpa kesehatan dan afiat, segala kekayaan dan kesuksesan akan terasa hampa. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah saw.:

"Ada dua nikmat yang banyak orang tidak menyadarinya, yaitu kesehatan dan waktu luang." (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Rezeki yang Sempurna: Keridhaan Allah

Rezeki yang paling sempurna adalah keridhaan Allah Swt. Tanpa keridhaan-Nya, segala bentuk rezeki yang diperoleh akan menjadi sia-sia di dunia dan di akhirat. Allah Swt. berfirman dalam al-Quran Surah At-Taubah  ayat 72:

"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan Dia sungguh-sungguh akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridhai untuk mereka, dan Dia sungguh-sungguh akan menukar (keadaan) mereka sesudah ketakutan mereka menjadi aman sentosa; mereka tetap menyembah-Ku, tidak mempersekutukan sesuatupun dengan Aku. Barangsiapa yang kufur sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik."

Dalam kesimpulan, menjaga keseimbangan antara empat jenis rezeki ini sangatlah penting dalam menjalani kehidupan sebagai seorang muslim. Selayaknya, kita harus menghargai dan bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt, baik itu berupa harta, anak, kesehatan, hingga sampai kepada keridhaan-Nya. Dengan memahami dan mengamalkan prinsip-prinsip ini, diharapkan kita dapat hidup dalam keberkahan dan mendapatkan kesuksesan sejati, baik di dunia maupun di akhirat.

Bagi seorang muslim, harta yang dimilikinya harus bisa mengantarkan kepada keridhaan Allah Swt. Salah satu jalannya adalah dengan menyisihkan harta yang dimiliki di jalan Allah, yakni melalui zakat, infak, dan sedekah.

Dalam hal ini, tentu keberadaan lembaga zakat menjadi penting kiranya jika setiap muslim sudah memahami jenis-jenis rezeki dalam persepsi Islam. Lembaga zakat yang terpercaya menjadi pengantar kaum hartawan agar rezeki terendah (harta) bisa terangkat menjadi rezeki yang sempurna, yakni keridhaan Allah Swt.

Yuk, tunaikan zakat, infak, dan sedekah melalui link ini


Baca Juga: Sikap Manusia Terhadap Harta yang Dapat Mencelakakan

Baca Juga: Jangan Iri Hati Jika Bagianmu Sedikit

Penulis: KH. Uus M. Ruhiyat
Tags: lazpersis amal ibadah konsep rezeki

Berita Lainnya

Mitra LAZ Persatuan Islam
WhatsApp