Kondisi Anak
1. Anak sebagai siksaan terhadap orangtuanya;
فَلَا تُعْجِبْكَ أَمْوَالُهُمْ وَلَا أَوْلَدُهُمْ إِنَّمَا يُرِيدُ اللهُ لِيُعَذِّبَهُم بِهَا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنفُسُهُمْ وَهُمْ
كفِرُونَ (التوبة: ٥٥)
"Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah meng- hendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir." (QS. at-Taubah: [9] 55)
2. Anak sebagai musuh bagi orangtuanya;
يأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَدِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِن تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ (التغابن: ١٤)
"Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q.5. al-Taghabun: [64] 14)
3. Anak sebagai fitnah;
إِنَّمَا أَمْوَلُكُمْ وَأَوْلَدُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ. (التغابن: ١٥)
"Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar." (QS. al-Taghabun: (64) 15)
4. Anak sebagai hiasan dan kebanggaan orangtua:
الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَوةِ الدُّنْيَا وَالْبقِيتُ الصَّلِحْتُ خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمْلا.
(الكهف: (٤٦)
"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shaleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan." (QS.al-Kahfi: [18] 46)
5. Anak sebagai qurrata a'yun;
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا، (الفرقان: ٧٤)
"Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan Kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." (QS.al-Furqan: [25] 74)
Pendidikan anak
يَتأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُواْ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَتَبِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ (التحريم: (٦)
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (Q.S. al-Tahrim: [66] 6)
Anak itu juga adalah anamat dari Allah
يَتَأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَكُونُواْ أَمَنَتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ وَاعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ
وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ. (الأنفال: ٢٧-٢٨)
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar." (Q.S. al-Anfâl: [8] 27-28)
Perhatikanlah masa depan anak
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُواْ مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَفًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا.
(النساء: ٩)
"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak- anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar." (Q.S. al- Nisâ:[4] 9)
Ajarilah anak dan keluarga dengan shalat
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَوةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْتَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَقِبَةُ لِلتَّقْوَى. (طه: ۱۳۲)
"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rizki kepadamu, kamilah yang memberi rizki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa." (Q.S. Thâhâ: [20] 132)
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ
وَفَرَّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ. - رواه أبو داود -
Dari Ibnu 'Amr Bin al-'Ash ia berkata, Rasulullah SAW telah bersabda: "Suruhlah anak-anakmu menjalankan ibadah shalat jika mereka sudah berusia tujuh tahun. Dan jika mereka sudah berusia sepuluh tahun pukullah ia (jika tidak melaksanakan shalat) dan pisahkanlah tempat tidurnya." (H.R. Abu Dawud)
Dari Abu Hurairah r.a, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: "Apabila anak Adam meninggal terputuslah segala ama-lannya kecuali tiga perkara; shadaqah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang mendo'akan orang tuanya." (H.R. Muslim)
Ajarilah anak untuk membaca Alquran
قَالَ رَسُولُ اللهِ : أَدَّبُوْا أَوْلادَكُمْ عَلَى ثَلاثِ خِصَالٍ حُبِّ نَبِيِّكُمْ وَحُبِّ آلِ بَيْتِهِ وَتِلاوَةِ الْقُرْآنِ.
- رواه الطبراني
Rasulullah SAW bersabda: "Didiklah anak-anakmu atas tiga perkara; mencintai Nabi kalian, mencintai ahli baitnya, dan membaca Alquran." (H.R. al-Thabrâni)
- عبد الرزق قَالَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ: عَلَّمُوا أَوْلَادَكُمُ الْخَيْرَ وَأَدَّبُوْهُمْ.
'Ali bin Abi Thâlib r.a, berkata: "Ajarkanlah anak-anak kalian tentang kebaikan dan didiklah mereka." (H.R. 'Abdu al-Razaq)
وَقَالَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ: عَلَّمُوا أَوْلادَكُمْ فَإِنَّهُمْ خُلِقُوْا لِزَمَانِ غَيْرِ زَمَانِكُمْ.
Dan 'Ali bin Abi Thâlib r.a, berkata: "Ajarkanlah anak-anak kalian karena sesungguhnya mereka diciptakan untuk suatu zaman yang berbeda dengan kalian."
Ciumlah anak!
عَنْ عَائِشَةَ اللهِ قَالَتْ: جَاءَ أَعْرَابِيُّ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: أَتُقَبِّلُوْنَ صِبْيَانَكُمْ؟ فَمَا نُقَبِّلُهُمْ؟ فَقَالَ النَّبِيُّ : أَوَ أَمْلِكُ لَكَ أَنْ نَزَعَ اللهُ مِنْ قَبْلِكَ الرَّحْمَةَ ؟ - رواه البخاري-
Dari 'Aisyah r.a, ia berkata: "Seorang 'Arabi (arab gunung) telah datang kepada Nabi SAW lalu Nabi berkata: Apakah engkau suka menciumi anak-anakmu? Jawab mereka: Kami tidak melakukan hal itu. Maka Nabi SAW bersabda: "Apakah kamu tidak takut jika Allah mencabut rasa kasih sayang dari hatimu." (H.R. al-Bukhari)
Perhatikanlah gizi anak!
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : غَدَّ وَلَدَكَ سَبْعًا، وَأَدَّبُهُ سَبْعًا وَصَاحِبُهُ سَبْعًا.
Rasulullah SAW bersabda: "Perhatikan gizi anak pada usia tujuh tahun (pertama), dan didiklah anak pada usia tujuh tahun kedua (7-14), dan pantaulah anak pada usia tujuh tahun ketiga (14-21 tahun)."
Oleh: A. Zakaria
sumber : Pengajian Jihad PP Persis
Penulis: K.H Aceng Zakaria
Tags:
pendidikan