Perundungan atau bullying menjadi topik utama belakang ini di lingkungan anak-anak sekolah. Perundungan nyatanya tidak hanya terjadi pada anak-anak di Sekolah Menengah Atas. Saat ini, bullying kerap terjadi di lingkungan Sekolah Dasar.
Hal ini menjadi keresahan tersendiri bagi orang tua yang melepas anaknya sekolah karena terkadang anak yang mengalami perundungan menimbulkan efek samping yang cukup dalam, terutama jika anak menyembunyikan hal tersebut dari guru dan orang tua.
Untuk melindungi anak dari hal tersebut, tidak ada salahnya kita mulai mencoba menjelaskan sekaligus memberikan informasi tentang hal ini kepada anak agar anak bisa terhindar atau melindungi diri dari perundungan di lingkungan sekolahnya. Berikut tips agar anak bisa melindungi diri menjadi korban perundungan.
1. Ajari Bahasa Tubuh yang Percaya Diri
Salah satu cara terbaik untuk mencegah perundungan adalah memproyeksikan kepercayaan diri lewat bahasa tubuh. Anak-anak yang membungkuk dan mengalihkan pandangannya cenderung terlihat lemah dan menjadi sasaran empuk pelaku perundungan.
Berikut cara-cara yang bisa diajarkan kepada anak-anak:
- Berjalan langsung ke arah yang ingin dituju secara tegas.
- Ajari anak berjalan dengan bahu ke belakang dan mata menghadap ke atas bukan ke bawah.
- Lakukan kontak mata dengan cara yang netral (tidak agresif) dengan orang-orang di sekitar.
- Tersenyum pada orang lain untuk meningkatkan harga diri.
- Bicara dengan suara yang netral dan tenang dan tidak perlu menanggapi komentar yang tidak baik.
2. Ajari Anak untuk Peka terhadap Lingkungan Sekitar
Insting terkadang tidak pernah bohong. Beri tahu anak untuk segera menjauhi atau meninggalkan area jika instingnya merasa tidak beres. Jika terpaksa untuk melewati area tersebut, lakukan keterampilan seperti bahasa tubuh yang percaya diri, suara yang tegas, dan berbicara dengan orang lain.
3. Dorong Anak untuk Selalu Berteman
Pelaku perundungan umumnya tidak menargetkan sekelompok anak. Oleh sebab itu, pastikan si kecil selalu berkelompok bersama teman-temannya. Jika anak tidak memiliki sekelompok teman, dorong mereka untuk berteman. Memiliki kelompok pertemanan tidak hanya mencegah anak menjadi korban perundungan, tetapi juga melatih keahlian sosial anak.
4. Tinggalkan, Tidak Lantas Menjadi Kalah
Yakinkan anak bahwa mereka tidak lantas menjadi pengecut saat memutuskan lari dari situasi perundungan. Tekankan kepada mereka bahwa lebih penting lari dari situasi, sebelum menjadi tidak terkendali. Perkelahian dapat memicu kekerasan dan menyebabkan cedera. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya tinggalkan dan segera memberitahu orang dewasa atas situasi yang telah terjadi.
5. Mengikuti Kelas Bela Diri
Ayah dan ibu juga bisa mempertimbangkan kelas bela diri untuk anak, seperti pencak silat atau taekwondo. Selain mengajarkan anak pertahanan diri, seni bela diri juga mengajarkan kepercayaan diri dan pengendalian diri anak. Setelah menjalani kelas bela diri, anak diharapkan mampu menerapkan teknik pertahanan diri sebagai langkah perlindungan saat diserang.
6. Bersikap Tegas, Mempertahankan Harga Diri
Kasus perundungan sering kali dimulai dari tindakan yang relatif ringan, misalnya memanggil dengan sebutan ejekan atau agresi fisik ringan. Setelah perundung memastikan bahwa korban tidak dapat membela dirinya sendiri, maka agresi akan semakin buruk. Karena itu, ajari si kecil untuk bersikap tegas dan bertindak cepat atas bentuk perundungan sekecil apa pun itu. Dengan begitu, anak juga dapat belajar untuk mempertahankan harga dirinya sendiri.
7. Merespon dengan Tenang, Bukti Percaya Diri
Ketika anak mendapatkan tindakan perundungan, ajari mereka untuk merespon dengan tenang dan menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas. Mengapa demikian? Sebab pelaku bullying akan lebih senang jika korbannya dapat terpengaruh secara emosional. Hal tersebut menandakan bahwa ia dapat menguasai korban. Dengan mendorong anak untuk merespon secara tenang, ibu juga mengajarkan cara menampilkan rasa percaya diri.
8. Menjadi Lebih Baik
Pelaku bullying umumnya memiliki kekurangan, seperti kurang pandai, memiliki penampilan yang di bawah standar, dan masih banyak lagi. Dorong anak untuk merawat penampilannya atau belajar lebih giat lagi untuk menjadi siswa berprestasi. Dengan cara ini, mereka akan semakin panik melihat kesuksesan si kecil dan semakin ragu untuk melakukan perundungan.
Jangan lupa juga untuk berbuat kebaikan setiap harinya melalui link ini...
Penulis: Cery Riksanegri
Tags:
#stopbulliying
#bulliying
#perundungan