Manusia diilhamkan oleh Allah kecenderungan untuk berbuat jahat dan juga berbuat baik (Q.S. as-Syams: 8). Benih-benih perilaku jahat dan baik melekat sekaligus dalam diri manusia secara fitrah sepanjang hidupnya. Jika benih-benih kejahatan dibiarkan tumbuh subur, maka akan tumbuh perilaku manusia yang cenderung merusak, baik terhadap diri sendiri atau bahkan cenderung merugikan orang banyak.
Sebaliknya, jika benih-benih kebaikan yang dipelihara, maka seiring berjalannya waktu akan lahir kepribadian yang sibuk berbuat kebaikan. Dan, kepribadian inilah yang akan mengundang keridhaan Allah Swt.
Manusia yang secara fitrah memiliki potensi berbuat kejahatan harus membentengi diri dari kejelekan yang sewaktu-waktu bisa muncul dan nampak. Atas dasar itulah, manusia harus selalu memohon perlindungan kepada Allah Swt. dari kejelekan yang bisa nampak dari diri sendiri. kejelekan yang keluar dari diri sendiri itu pada hakikatnya akan merugikan diri sendiri. Dan, kerugian diri akibat diri sendiri itu merupakan bentuk kezaliman terhadap diri sendiri, terlepas ada atau tidaknya orang lain yang dirugikan.
رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri. Karena itu, ampunilah aku!”
Dengan demikian, sempatkan dalam keseharian kita untuk berlindung dari kejeleken diri sendiri dan memohon ampunan dari dosa yang tidak kita sengaja dan dosa yang tidak kita sadari. Semoga Allah Swt. mengampuni segala kesalahan kita dan menjauhkan kita semua dari siksa yang mengerikan di akhirat kelak.
Aamiin...
Yuk, tambah terus amal salehnya dengan menunaikan zakat, infak, dan sedekah dengan cara klik link ini!
Mau bantu program dakwah di pelosok Indonesia? Bisa, tinggal klik di sini.
Penulis: K.H. M. Rahmat Najieb
Tags:
doa
#percikandoa
pendidikan
lazpersis