lazpersis.or.id - Keluarga adalah tempat pertama setiap orang belajar tentang kehidupan. Di sanalah kita mengenal kasih sayang, tanggung jawab, dan nilai-nilai yang akan kita bawa sepanjang hidup. Karena itu, membangun kebersamaan dalam keluarga menjadi hal yang sangat penting agar tercipta suasana yang harmonis, penuh cinta, dan saling mendukung.
Kebersamaan dalam keluarga tidak hanya berarti berkumpul di satu tempat, tetapi juga menghadirkan hati, perhatian, dan kasih sayang. Saat keluarga memiliki ikatan kebersamaan yang kuat, setiap anggota akan merasa aman, dihargai, dan didukung. Kebersamaan ini ibarat pondasi kokoh yang membuat keluarga mampu menghadapi berbagai tantangan hidup.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan teladan indah dalam membangun keluarga. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah seorang Rasul sekaligus kepala negara, namun tetap meluangkan waktu untuk keluarganya.
Perhatikanlah nasihat indah dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ini:
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik di antara kalian terhadap keluargaku.” (H.R. Tirmidzi)
Dikisahkan dalam berbagai hadits sahih bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjadi bagian dalam pekerjaan rumah, menjahit pakaiannya sendiri, bercanda dengan istrinya, mengunjungi anak dan menantunya, serta bermain dengan cucunya. Ini menunjukkan bahwa kebersamaan dalam keluarga tidak hanya ditunjukkan dengan kata-kata, tetapi juga dengan tindakan nyata.
Contoh kebersamaan yang sederhana bisa kita mulai dari hal-hal kecil. Misalnya, makan bersama di meja yang sama, shalat berjamaah, mengaji bersama, atau menyempatkan berbincang-bincang ringan. Dari kebersamaan itu, terjalin komunikasi yang hangat sehingga lahirlah rasa saling peduli dan mengerti.
Jika kebersamaan dalam keluarga lemah, mudah sekali timbul kesalahpahaman dan renggangnya hubungan. Situasi rumah menjadi tidak menyenangkan dan setiap anggota keluarga merasakan kehampaan. Semakin hari semakin dalam dan renggang. Akhirnya, prahara demi prahara dalam rumah tangga berdatangan. Tak jarang situasi tersebut menimbukan frustasi yang berakibat fatal, baik bagi individu maupun bagi keutuhan keluarga.
Namun, dengan kebersamaan yang kuat, keluarga akan menjadi tempat pulang yang menenangkan, tempat berbagi cerita, dan tempat mendapatkan motivasi untuk terus melangkah. Setan pun mengalami kedukaan yang mendalam karena gagal membuat keretakan dalam rumah tangga.
Oleh karena itu, marilah kita meneladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam membangun kebersamaan keluarga. Dengan saling mendukung, mengisi waktu bersama, dan menumbuhkan kasih sayang, keluarga kita akan tumbuh menjadi keluarga yang sakinah, penuh rahmat, dan barakah. Ingatlah, bahwa bangsa dan negara yang kuat terbangun dari keluarga yang baik. Runtuhnya bangsa dan negara berawal dari runtuhnya fondasi keluarga.
Yuk, bentuk kepedulian dalam keluarga terhadap sesama melalui link ini: Link Infak & Sedekah
Tunaikan kewajiban zakat secara mudah dan praktis melalui link ini: Link Bayar Zakat
Baca Juga:
Bekerja Bukan untuk Sekedar Hidup
Diversifikasi Pangan: Kunci Pemenuhan Gizi Seimbang dan Ketahanan Pangan Nasional
Penulis: Hafidz Fuad Halimi
Tags:
lazpersis
muslim
keluarga