Diversifikasi Pangan: Kunci Pemenuhan Gizi Seimbang dan Ketahanan Pangan Nasional


Penulis: Hafidz Fuad Halimi
10 Sep 2025
Bagikan:
By: Hafidz Fuad Halimi
10 Sep 2025
237 kali dilihat

Bagikan:

lazpersis.or.id - Dalam kehidupan sehari-hari, bisa jadi kita sering mendengar istilah diversifikasi pangan. Akan tetapi, banyak yang belum benar-benar memahami apa makna diversifikasi pangan tersebut. Secara sederhana, diversifikasi pangan adalah upaya meningkatkan konsumsi makanan yang lebih beragam, bergizi seimbang, dan memanfaatkan sumber daya lokal.

Tujuan utama diversifikasi pangan adalah untuk mengurangi ketergantungan pada satu jenis bahan pangan (khususnya beras) serta mendorong masyarakat agar lebih banyak mengonsumsi berbagai pilihan pangan lain yang kaya manfaat. Dengan pola makan yang lebih beragam, kualitas gizi akan meningkat, dan pada saat yang sama ketahanan pangan keluarga maupun nasional dapat diperkuat.

Secara umum, diversifikasi pangan terbagi menjadi dua bentuk utama, yakni diversifikasi horizontal dan diversifikasi vertikal. Diversifikasi horizontal dilakukan dengan mengubah pola konsumsi pangan pokok dari satu jenis ke jenis lainnya. Contohnya, jika biasanya masyarakat hanya mengonsumsi nasi, maka kini dapat beralih atau menambah pilihan dengan jagung, ubi kayu, sorgum, atau pangan lokal lain yang kaya energi dan gizi.

Berbeda dengan horizontal, diversifikasi vertikal fokus pada penganekaragaman produk olahan dari satu jenis bahan pangan. Misalnya, umbi-umbian yang biasanya hanya direbus atau digoreng, kini dapat diolah menjadi tepung, pasta, keripik, roti, atau produk pangan lainnya. Dengan cara ini, nilai tambah bahan pangan meningkat dan peluang usaha baru di sektor pangan bisa terbuka lebih luas.

Diversifikasi pangan memiliki fungsi penting, tidak hanya untuk kesehatan, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan ekonomi. Harga bahan makanan pokok (khususnya beras) sering mengalami kenaikan yang acap kali menciptakaan gejolak ekonomi dalam rumah tangga. Dalam kondisi seperti ini, diversifikasi pangan menjadi langkah penting yang bisa menjadi solusi.

Ketergantungan terhadap satu jenis bahan pokok makanan bisa menimbulkan risiko, baik risiko dalam rumah tangga sampai risiko yang timbul dalam skala nasional. Melalui upaya diversifikasi, masyarakat tidak hanya bergantung pada satu jenis bahan pokok saja, seperti beras. Masyarakat pun bisa memanfaatkan bahan makanan alternatif lain, seperti jagung, ubi, singkong, sagu, dan berbagai pangan lokal lainnya. Langkah ini tentu saja dapat membantu menstabilkan kebutuhan pangan rumah tangga sekaligus mengurangi dampak gejolak harga pasar.

Selain meningkatkan kualitas gizi, diversifikasi juga mendorong pemanfaatan potensi pangan lokal sehingga ekonomi petani dan UMKM di daerah ikut berkembang. Artinya, diversifikasi pangan bukan hanya soal memvariasikan menu makan dan meningkatkan gizi rumah tangga, tetapi juga strategi menjaga ketahanan pangan nasional. Langkah ini membantu masyarakat lebih mandiri, sehat, dan tidak mudah terguncang oleh lonjakan harga.

Dengan ketersediaan pangan yang lebih beragam, sistem pangan akan menjadi lebih tangguh dan tidak mudah terganggu oleh masalah, seperti gagal panen, perubahan iklim, atau kenaikan harga bahan pokok tertentu. Diversifikasi pangan membantu rumah tangga dan negara memiliki cadangan pangan alternatif sehingga masyarakat tetap terjamin kebutuhan gizinya.

Pemanfaatan pangan lokal tidak hanya baik untuk kesehatan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dengan meningkatnya permintaan terhadap produk lokal, para petani, pelaku UMKM, dan industri olahan pangan dapat memperoleh manfaat langsung. Dengan demikian, diversifikasi pangan dapat membuka peluang usaha sekaligus meningkatkan kesejahteraan daerah.

Pangan yang beragam dan bergizi seimbang memberikan dampak besar terhadap kesehatan dan produktivitas masyarakat. Pola makan yang lebih bervariasi membantu mencegah kekurangan gizi, meningkatkan daya tahan tubuh, serta memperbaiki kualitas hidup secara keseluruhan dan ekonomi secara bersamaan.

Diversifikasi pangan bukan sekadar soal mengubah menu harian, tetapi strategi penting untuk menjaga kesehatan, meningkatkan kualitas gizi, mendukung perekonomian lokal, dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Dengan memanfaatkan potensi pangan lokal dan membiasakan diri mengonsumsi makanan yang lebih beragam, kita tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat luas.

Yuk, gencarkan terus aksi bantu sesama melalui link ini: Link Bantu Sesama 

Tunaikan kewajiban zakat Anda secara mudah dan praktis melalui link ini: Link Bayar Zakat 


Baca Juga:

LAZ PERSIS Dukung Pelaku Usaha Tahu Cibuntu di Maleer

Kemiskinan Itu Ibarat Luka Sosial yang Butuh Diobati 

Bekerja Bukan untuk Sekedar Hidup 

 

Penulis: Hafidz Fuad Halimi
Tags: lazpersis pangan diversifikasi rumah tangga ekonomi

Berita Lainnya

Mitra LAZ Persatuan Islam
WhatsApp