Kisah Qurban Keluarga Nabi Ibrahim a.s


Penulis: KH. M. Rahmat Najieb
30 May 2023
Bagikan:
By: KH. M. Rahmat Najieb
30 May 2023
753 kali dilihat

Bagikan:

Nabi Ibrahim adalah salah satu tokoh syariat kurban yang terkenal. Pengorbanan beliau tidak hanya dalam arti sempit yang mengurbankan anaknya, Ismail a.s. Beliau mengurbankan seluruh jiwa raganya dan segala miliknya. Sebagai bukti pelaksanaan dari perintah Allah, sebagaimana tercantum pada Surah Al-An'am 162. Di antara pengurbanan keluarga Ibrahim a.s. adalah:

  1. Nabi Ibrahim mengurbankan kasih sayang orang tuanya. Beliau memilih dekat dengan Allah daripada ayahnya, yang terkenal sebagai pembuat berhala. Pengurbanan seorang anak seperti Nabi Ibrahim as adalah sangat besar, sebab sebagai anak yang berbakti kepada orang tuanya, beliau tidak mau mereka celaka. Tetapi pada akhirnya beliau lebih memilih diusir dari rumahnya daripada mengorbankan keimanannya.
  2. Nabi Ibrahim mengurbankan jiwa raganya demi membela Akidah. Dikisahkan dalam Alquran, bahwa beliau pergi menuju tempat peribadahan kaumnya yang sesat, untuk menghancurkan berhala-berhala mereka. Beliau tahu bahwa rajanya sangat kejam dan zhalim, ia pasti akan menghukum dirinya dengan hukuman yang sangat pedih bahkan beliau yakin mereka akan membunuhnya. Sekalipun jiwanya terancam bahkan menurut perhitungannya tidak akan selamat, beliau rela mengurbankan dirinya. lebih memilih togarrub kepada Allah daripada menjadi sesat. Pada akhirnya beliau dibakar. Allah menerima qurbannya, Dia yang Maha kuasa memerintah kepada api agar menjadi dingin dan menyelamatkan khusus untuk Ibrahim.("Yaa naaru kuniy bardan wa salaman 'ala Ibrahim")
  3. Nabi Ibrahim diperintah untuk berdakwah ke berbagai negara (daerah yang jauh). Dari Babilon ke Syam sampai ke Mesir. Di Mesir, beliau dan istrinya, Sarah memasuki daerah yang dihuni oleh orang- orang yang zhalim. Mereka sering menindas orang lemah, mengambil hak orang lain secara paksa. Sebagaimana dikisahkan Rasulullah Saw dalam Hadits yang diriwayatkan Imam Al bukhari dan Muslim, bahwa Sarah adalah seorang perempuan yang cantik. Kecantikannya menarik perhatian siapa saja, terutama kaum lelaki yang zhalim. Kata Nabi Ibrahim kepadanya, "Penguasa ini sangat zhalim. Andai ia tahu bahwa kau istriku, tentu ia akan merebutmu dariku, sebab itu akan kukatakan bahwa kau adalah ukhtiy saudaraku se-Islam. Aku tidak melihat ada orang Islam selain kita." Setelah memasuki daerah tersebut, kecantikan Sarah disampaikan kepada yang berkuasa, lalu disampaikan kepadanya, "Sungguh telah datang ke negri ini seorang perempuan yang tidak layak memilikinya selain tuan." Kemudian penguasa itu mengutus orang untuk membawa Sarah. Nabi Ibrahim as berdiri shalat memohon perlindungan kepada Allah. Saat penguasa itu memasuki kamar Sarah, tangannya melipat, tidak kuasa meraih Sarah, sampai berkata, "Berdo'alah kepada Allah. Aku tidak akan menyakitimu" Sarah memohon kepada Allah, dan terlepaslah kedua tangan orang itu. Tetapi ia mengulangi perbuatan itu, ia ingin meraih Sarah lagi. Dan terulanglah kejadian tadi, bahkan dirasakan lebih. menyakitkan dari yang pertama. Demikianlah terulang sampai tiga kali. Penguasa itu memanggil pelayannya seraya berkata, "Engkau membawakanku syetan. Bukan manusia, keluarkan perempuan ini dan berilah Hajar."
  4. Ketika Nabi Ibrahim a.s menginginkan seorang anak sebagai pelanjut, beliau berdo'a kepada Allah, "Rabbi habliy minas shalihin" (Ya Allah berilah aku turunan yang shaleh (QS. Assaffaat [37]: 100)). Doa beliau sering diucapkan, sampai suatu saat istrinya yang dianggap mandul menyuruh agar suaminya menikah dengan Hajar. Inilah pengurbanan yang besar dari seorang istri. la mengerti bagaimana pentingnya generasi penerus, demi tegaknya agama tauhid. Pada akhirnya Nabi Ibrahim mempunyai anak dari Hajar yang bernama Ismail.
  5. Sarah berqurban untuk kesekian kalinya, kali ini ia memohon kepada suaminya untuk keluar dari rumahnya, karena tidak mau mengganggu kebahagiaan suaminya bersama Hajar dan Ismail, tetapi Nabi Ibrahim tidak mengizinkannya. Beliau menunggu petunjuk dari Allah. Ternyata Allah menyuruhnya untuk menyimpan Hajar dan Ismail di sebuah tanah yang tandus di Bakkah.
  6. Nabi Ibrahim as melaksanakan perintah Allah, beliau mengurbankan anak dan istrinya. Beliau yakin Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya yang bertaqwa. Sabdanya, "Rabbanaa, sesungguhnya aku telah menempatkan keluargaku di sebuah lembah yang tidak ada sumber makanan di sisi rumah-Mu yang suci. Rabbanaa, jadikanlah mereka orang-orang yang suka mendirikan shalat. Jadikanlah orang-orang yang datang ke tempat itu mencintai mereka, dan berilah mereka rizqi dari buah-buahan supaya mereka bersyukur." (QS. Ibrahim [14]:37)
  7. Hajar rela berqurban, berpisah dengan suaminya, jauh dari keramaian, mau ditempatkan di lembah yang sunyi, gelap, dan tandus. Bukan kerena perintah suami, tetapi ia meyakini bahwa Allah tidak akan membiarkan dirinya dalam kebinasaan, selama ia taqarrub dan taat kepada-Nya.
  8. Nabi Ibrahim a.s mengurbankan Ismail, inilah qurban yang dirasakan paling berat. Karena anak yang sangat diharapkan kehadirannya, ternyata setelah dewasa harus diqurbankan dengan cara disembelih.

 

Bergabunglah bersama Program QSB dengan cara klik...

Link Daftar Kurban 2024

Link Sedekah Qurban 2024

Sumber : Buku Qurban Yang Disyariatkan K.H Rahmat Najieb


 

Baca Juga:

Program Qurban Super Barokah (QSB): Menjaga Amanat Syariat dan Melipatgandakan Nilai Manfaat

Pengertian dan Makna Qurban

Sejarah Ibadah Qurban

Panduan Ringkas tentang Fikih Qurban

Penulis: KH. M. Rahmat Najieb
Tags: qurban ibadahhaji maknaqurban iduladha kurban

Berita Lainnya

Mitra LAZ Persatuan Islam
WhatsApp