Kedudukan Orang yang Bekerja dalam Islam


Penulis: Hafidz Fuad Halimi
06 May 2024
Bagikan:
By: Hafidz Fuad Halimi
06 May 2024
344 kali dilihat

Bagikan:

Bekerja mencari nafkah adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Sejak zaman dahulu, manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti pemenuhan kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Ini adalah panggilan fitrah yang tertanam dalam diri setiap individu untuk memastikan kelangsungan hidupnya dan keluarganya.

Betapa pentingnya mencari nafkah sehingga Islam pun memerhatikan betul terkait perkara mencari penghidupan tersebut. Sampai-sampai, umat Islam pun diperintahkan untuk bersungguh-sungguh dalam mencari nafkah. Hal tersebut sebagaimanana firman Allah Ta’ala,

وَقُلِ ٱعْمَلُوا۟ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُۥ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Dan Katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (Q.S. at-Taubah: 105)

Dalam hal mencari rezeki, Islam sangat menekankan pentingnya mencari nafkah secara halal. Rasulullah saw. bersabda, “Ketika seorang hamba bekerja untuk mencari nafkah, maka Allah melihatnya dengan penuh kasih sayang seolah-olah dia adalah seorang pejuang yang berjuang di jalan-Nya.” Dari hadis ini, kita memahami bahwa bekerja untuk mencari nafkah merupakan ibadah yang diperhatikan oleh Allah Swt.

Dalam hadis lain, Rasulullah saw. mengingatkan bahwa, “Sungguh seorang dari kalian yang memanggul kayu bakar dengan punggungnya lebih baik baginya dari pada dia meminta-minta kepada seseorang, baik orang itu memberinya atau menolaknya”.

Orang yang mencari nafkah secara halal memiliki kedudukan yang mulia dalam Islam. Selain diperintahkan, bekerja pun langsung dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. Selagi muda, Nabi sudah dititipkan gembalaan sampai mengikuti kegiatan berdangan hingga menjadi pedagang yang sukses.

Para pencari nafkah tersebut dihormati dan diberkati oleh Allah Swt. karena usaha mereka dalam mencari rezeki yang halal untuk keluarga dan masyarakatnya. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya aktivitas kerja tersebut pandangan Islam.

Allah Swt. pun menjanjikan pahala yang besar bagi mereka yang berjuang mencari nafkah secara halal. Setiap rupiah yang diperoleh dengan cara yang benar dan baik akan menjadi sumber berkah dalam kehidupan seseorang. Ganjaran tersebut tidak hanya berupa keberkahan materi, tetapi juga keberkahan dalam segala aspek kehidupan.

Di sisi lain, Islam juga menegaskan ancaman bagi mereka yang malas dalam mencari nafkah. Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang tidak bekerja untuk mencari nafkah, tetapi bergantung pada orang lain, bagaikan seseorang yang berdoa kepada Allah namun tidak dilaksanakan.” Dari hadis tersebut, kita diajarkan bahwa ketergantungan yang berlebihan pada orang lain tanpa usaha keras dapat mengarah pada sikap yang tidak diberkahi oleh Allah Swt.

Dengan demikian, mencari nafkah secara halal bukan hanya merupakan kewajiban, tetapi juga merupakan sumber keberkahan dan pahala yang besar dalam pandangan Islam. Bahkan, seseorang yang wafat karena sedang berikhtiar mencari nafkah digolongkan kepada golongan orang-orang yang syahid. Oleh karena itu, hendaklah setiap individu berusaha dengan sungguh-sungguh dalam mencari rezeki yang halal, dan menjauhi sikap malas dan bergantung pada orang lain secara berlebihan.

Selain itu, apapun hasil dari segala ikhtiarnya, seorang muslim wajib bersyukur atas segala karunia yang Allah berikan. Seseorang hanya diperintahkan untuk berikhtiar semaksimal mungkin untuk mendapat keridhaan Allah dari usahanya. Adapun hasilnya, serahkan semua kepada Allah karena hanya Allah Swt. yang berhak menentukan hasil dari ikhtiar kita.

فَٱبْتَغُوا۟ عِندَ ٱللَّهِ ٱلرِّزْقَ وَٱعْبُدُوهُ وَٱشْكُرُوا۟ لَهُۥٓ ۖ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ  

Maka carilah rezeki di sisi Allah, kemudian beribadah dan bersyukurlah kepada Allah. Hanya kepada Allah kamu akan dikembalikan." (Q.S. al-Ankabut: 17)

Mau berbagi rezeki? Yuk, tunaikan secara mudah di link ini: Link Berbagi

Bagi yang hendak menunaikan zakat, bisa melalui link ini: Link Bayar Zakat


Baca Juga:

Tantangan yang Harus Dihadapi dalam Memulai Bisnis

Apakah Kaum Perempuan Pun Harus Berdakwah?

Bahaya Judi Online bagi Individu dan Masyarakat

Penulis: Hafidz Fuad Halimi
Tags: lazpersis ibadah rezeki bekerja nafkah

Berita Lainnya

Mitra LAZ Persatuan Islam
WhatsApp