Khutbah Pertama
ٱلْـحَمْدُ لِلَّهِ، نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِٱللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا،
مَنْ يَهْدِهِ ٱللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
أَمَّا بَعْدُ،
فَيَا أَيُّهَا ٱلْمُسْلِمُونَ، ٱتَّقُوا ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.
فَقَالَ:
﴿ يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن تَتَّقُواْ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّكُمۡ فُرۡقَانٗا وَيُكَفِّرۡ عَنكُمۡ سَيِّـَٔاتِكُمۡ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡۗ وَٱللَّهُ ذُو ٱلۡفَضۡلِ ٱلۡعَظِيمِ﴾
(سورة الانفال: 29)
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah,
Marilah kita serahkan segala kalimat puji kepada Allah Subhanahu wa Ta‘ala, satu-satunya pemilik dan pengurus alam semesta. Dengan segala limpahan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, kita masih bisa melaksanakan berbagai ketaatan di hari ini, hari yang istimewa, yakni hari Jumat. Adakah nikmat yang bisa kita dustakan?
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Setiap insan yang beriman pasti memiliki kerinduan untuk selalu dekat dengan Rabb-nya. Kedekatan dengan Allah adalah kemuliaan tertinggi bagi seorang hamba. Maka dalam kesempatan khutbah ini, marilah kita renungkan beberapa cara yang bisa membuat diri kita dekat dengan Allah Subhanahu wa Ta‘ala.
Setiap hati yang beriman tentu merindukan kedekatan dengan Allah Swt., Sang Pencipta yang Maha Penyayang. Kedekatan ini bukan hanya akan membawa ketenangan hidup di dunia, tetapi juga menjadi jalan menuju keselamatan dan kebahagiaan abadi di akhirat.
Dalam ajaran Islam, terdapat banyak amalan yang dapat menjadi wasilah (perantara) untuk mendekatkan diri kepada Allah. Silahkan renungi dan amalkan dalam keseharian kita!
Yang pertama, Shalatlah dengan Khusyuk!
Sebagaimana kita pahami, shalat adalah tiang agama dan menjadi cara paling utama untuk bermunajat kepada Allah.
Namun, yang menjadikannya bermakna adalah kekhusyukan di dalamnya. Maka, penting bagi kita untuk menjaga kekhusyu’an shalat.
قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَۙ الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَاتِهِمْ خٰشِعُوْنَ
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya.” (Q.S. al-Mu’minun: 1-2)
Yang kedua, amalan yang bisa mendekatkan diri kita kepada Allah adalah membaca dan merenungi al-Qur’an.
Al-Qur’an adalah firman Allah yang menakjubkan. Membacanya, terlebih merenungi dan mengkaji maknanya (tadabbur) adalah bentuk komunikasi langsung antara seorang hamba dengan Tuhannya.
Ketahuilah, orang yang jauh dari al-Qur’an hatinya akan gersang. Sementara insan yang dekat dengan Allah, hatinya diliputi kebahagiaan hakiki.
Yang ketiga, berupayalah banyak berzikir dan mengingat Allah!
Zikir itu membersihkan hati dan memperkuat hubungan antara seorang hamba dengan Penciptanya. Mengucap Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, dan Allahu Akbar adalah amalan ringan di lisan, tetapi berat di timbangan amal. Zikir pun menjadi jalan menuju ketenangan hati. Perhatiknalah firman Allah:
اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُۗ
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang.” (Q.S. ar-Ra’d: 28)
Selanjutnya yang keempat, Berdoalah yang tulus dan istiqamah!
Doa merupakan saripati ibadah sekaligus senjatanya orang beriman. Allah mencintai hamba-Nya yang senantiasa berdoa dan bergantung kepada Allah. Semakin banyak seroang hamba dalam memanjatkan doa kepada Allah, maka terjalin kedekatan sejati dengan Allah.
“Barang siapa yang mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta...” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Amalan kelima, jagalah akhlak dan kejujuran!
Rasulullah saw. diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Akhlak yang baik mencerminkan iman yang kuat sedangkan jujur itu adalah modal awal dan besar dalam membentuk karakter mulia dalam diri. Maka dari itu, jujur, amanah, sabar, rendah hati, dan pemaaf merupakan gambaran perilaku seorang hamba yang dekat dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Mengenai kejujuran ini, Rasulullah saw. pun menjelaskan:
“Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga. Seseorang yang terus berlaku jujur akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang benar (ṣiddīq).” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Kemudian, bangunlah di sepertiga malam terakhir (Qiyamul Lail)!
Sebagaimana yang sudah kita ketahui, salah satu amalan istimewa adalah shalat Tahajud. Di saat manusia lain tertidur lelap, hamba yang bangun untuk bermunajat akan merasakan keintiman luar biasa dengan Allah aan merasakan nikmatnya dekat dengan Allah. Imbasnya, Allah pun akan semakin dekat dengannya.
“Dan pada sebagian malam hari, lakukanlah shalat tahajjud sebagai ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (Q.S. al-Isra: 79)
Kemudian yang tak kalah penting mengenai amalan yang mendekatkan diri kita kepada Allah adalah senantiasa bersabar dan ridha atas segala ketentuan Allah.
Setiap kita akan diuji oleh Allah sesuai dengan kapasitas diri kita. Dalam kesulitan dan ujian, orang beriman yang sabar akan semakin dekat dengan Tuhannya. Ia meyakini bahwa semua yang Allah takdirkan pasti mengandung hikmah dan kasih sayang. Renungkanlah firman Allah ini:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S. al-Baqarah: 153)
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم...
Khutbah Kedua
ٱلْـحَمْدُ لِلَّهِ، حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى.
وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Amalan lain yang luar biasa dan bisa mendekatkan diri kita kepada Allah telah dijelaskan dalam al-Qur’an dan as-Sunnah, yakni dengan memperbanyak infak dan sedekah. Renungi firman Allah dalam surah al-Baqarah ayat 261 ini:
“Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya), lagi Maha Mengetahui.”
Infak tidak berbicara hanya soal konteks materi. Akan tetapi, infak dan sedekah merupakan bukti ketulusan dan cinta kita kepada Allah. Infak dan sedekah mencerminkan hati yang bersih dari penyakit cinta dunia serta melatih keikhlasan dan kepedulian kepada sesama.
Mengeluarkan sebagian harta di jalan Allah adalah bentuk syukur dan wujud kepedulian. Sedekah membersihkan harta dan mengangkat derajat di sisi-Nya. Ini juga menumbuhkan empati dan menyambung tali persaudaraan.
Bayangkan bagaimana Rasulullah saw. memberikan keteladanan sebagai manusia paling dermawan di muka bumi. Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari, Ibnu Abbas berkata:
“Rasulullah adalah orang yang paling dermawan, dan kedermawanannya memuncak pada bulan Ramadan.”
Sedekah yang dikeluarkan dengan niat ikhlas akan menjadi pelindung dari api neraka, penolak bala, dan pembuka pintu rezeki yang baik. Dan yang pasti, berinfak dan bersedekah itu tidak harus menunggu kaya. Nabi ﷺ bersabda:
“Jagalah dirimu dari api neraka, walaupun hanya dengan setengah biji kurma.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Hadirin yang berbahagia,
Mari kita jadikan infak dan sedekah sebagai jalan untuk mendekat kepada Allah, memperkuat hubungan sosial, dan memperbaiki kehidupan umat.
Dengan demikian, mari kita semua renungi dan kaji diri barang kali masih ada kelalaian dalam diri kita yang bisa menyebabkan kita jauh dengan Allah.
Segeralah perbaiki kualitas diri dengan berbagai amalan yang bisa membuat kita dekat dengan Allah dan mendapat kasih sayang dari-Nya.
Demikian khutbah Jumat yang bisa disampaikan di kesempatan yang baik ini, semoga segala amal kebaikan kita hari ini diterima Allah sebagai amalan shalihan, mubarokan!
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ الْمُتَّقِينَ، وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِينَ، لَا ضَالِّينَ وَلَا مُضِلِّينَ...
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ، وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي ٱلْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
وَٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Bagi insan baik yang ingin berinfak dan berbagi kebahagiaan dengan sesama, bisa melalui link ini: Link Infak & Sedekah
Bagi yang hendak mennunaikan kewajiban zakat, cukup klik link ini: Link Bayar Zakat
Baca Juga:
Ramadan Pergi, Apakah Kedermawanan Harus Terhenti?
Distribusi Program Berkah Ramadhan LAZ PERSIS Menjangkau 21 Provinsi
Khutbah Jumat: Ciri-Ciri Manusia Bertakwa
Penulis: Hafidz Fuad Halimi
Tags:
lazpersis
sedekah
infak
ibadah
jumat
hamba