Di tengah gejolak ekonomi global yang ikut mengganggu stabilitas ekonomi dalam negeri, masyarakat Indonesia kini menghadapi kenyataan pahit berupa penurunan daya beli. Pemenuhan kebutuhan pokok sulit dijangkau, penghasilan banyak keluarga tetap bahkan menurun, PHK yang tak terkendali, dan tantangan keuangan rumah tangga makin terasa menghimpit. Bagi sebagian besar masyarakat, mempertahankan konsumsi harian saja sudah menjadi perjuangan yang tidak ringan. Kondisi seperti itukah yang sedang Anda dan keluarga alami saat ini?
Namun dalam pusaran kesulitan itu, umat Islam diajak untuk tidak kehilangan arah dan semangat kepedulian. Keyakinan akan kasih sayang Allah Yang senantiasa mengintervensi hidup kita selalu menumbuhkan harapan dan motivasi untuk terus berjuang di tengah kesulitan.
Islam bukan hanya agama yang menata hubungan manusia dengan Tuhannya, tetapi juga membimbing manusia agar tetap berbuat baik kepada sesama, termasuk di saat sempit. Bukankah hal itu bukan suatu perjuangan yang mudah?
Selain menjaga konsistensi dalam berbuat baik di keseharian, ada momentum penting yang akan datang di waktu yang akan datang, yakni momentum berkurban. Ibadah Kurban di Hari Raya Idul Adha menjadi satu wujud nyata dari upaya menjaga ketakwaan dan konsistensi berbagi di waktu yang sangat istimewa.
Mengapa Harus Tetap Berkurban?
Berkurban bukan semata soal mampu atau tidak. Ibadah Kurban merupakan cermin ketakwaan dan keikhlasan. Sebagaimana yang disebutkan dalam al-Qur’an:
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya...” (Q.S. al-Hajj: 37)
Artinya, bukan seberapa besar hewan kurban yang dipersembahkan, tapi sejauh mana niat dan tekad itu dipupuk dan dipersiapkan. Maka, dalam situasi ekonomi yang sulit sekali pun, semangat untuk berkurban seharusnya tidak padam. Tentu saja dengan catatan asal kita mau merencanakan dan menata langkah dengan cermat dari sekarang.
Strategi Menyiapkan Dana Kurban
Tanamkan dalam hati bahwa kurban adalah bagian dari pengabdian dan upaya mendekatkan diri kepada Allah yang bernilai kepedulian sosial. Ketika niat kuat, Insya Allah caranya akan terbuka. Mulailah menetapkan target menabung sejak jauh hari.
Alih-alih menunggu “uang lebih”, ubah pola pikir menjadi “menyisihkan lebih dulu”. Misalnya, mulai menyisihkan dana dari awal niat ditanamkan agar niat tersebut bukan sekedar niat. Sambil menunggu mendekatnya waktu berkurban, kita buat kerangka perencanaan dana agar bisa berkurban di tahun ini.
Evaluasi kembali pengeluaran keluarga, apakah ada kebiasaan yang bisa ditekan? Kurangi jajan berlebih, belanja impulsif, atau pengeluaran hiburan yang tidak terlalu penting. Tentu, untuk mengawal dana kurban agar bisa terpenuhi di waktunya.
Libatkan istri, anak-anak, atau anggota keluarga lain agar mereka juga ikut mendukung misi ibadah ini melalui penataan keuangan keluarga. Jadikan berkurban sebagai program keluarga yang disiapkan bersama.
Kini banyak lembaga zakat dan sosial yang menyediakan program cicilan atau tabungan kurban. Ini bisa jadi solusi cerdas untuk keluarga yang kesulitan menyiapkan dana secara langsung dalam jumlah besar.
Berkurban, Kebaikan yang Tak Pernah Merugi
Di tengah segala keterbatasan, kurban justru menjadi jalan memperkuat solidaritas umat. Hewan kurban yang disembelih akan sampai ke rumah-rumah dhuafa, para pekerja informal, lansia terlantar, korban PHK, anak-anak yatim, dan saudara kita yang tak mampu membeli daging di hari-hari biasa. Berkurban bukan hanya mendekatkan diri kepada Allah, tapi juga membuka dan menjaga pintu harapan bagi sesama di hari raya.
Meski kondisi belum ideal, jangan padamkan cahaya kepedulian! Kita tidak sedang diminta untuk menjadi kaya, tapi diminta untuk tetap berbagi dengan segenap kekuatan yang kita mampu. Bersiaplah dari sekarang, kuatkan niat, dan tetap berkurban. Karena dari tangan kita, akan lahir senyum mereka yang selama ini nyaris terlupakan di Hari Raya yang Agung, Iedul Adha 1446 H.
Butuh konsultasi terkait rencana Ibadah Kurban? Bisa! Langsung saja klik link ini untuk chat via WhatsApp: Chat Kurban
Bagi yang hendak menunaikan zakat, bisa langsung melalui link ini: Link Bayar Zakat
Gerakan berbagi sesama bisa Anda tunaikan melalui link ini: Link Infak & Sedekah
Baca Juga:
Ramadan Pergi, Apakah Kedermawanan Harus Terhenti?
LAZ PERSIS Kirim Makanan untuk Pengungsi Gaza di Tengah Gempuran Bangsa Penjajah
Fidyah yang Dititipkan Melalui LAZ PERSIS telah Didistribusikan
Penulis: Hafidz Fuad Halimi
Tags:
lazpersis
iduladha
kurban
hewan kurban