MUSUH DAN SAHABAT MANUSIA


Penulis: K.H Aceng Zakaria
31 Jul 2023
Bagikan:
By: K.H Aceng Zakaria
31 Jul 2023
580 kali dilihat

Bagikan:

Hikmah Adanya Musuh

“dan Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, Yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)[499]. Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.”

[499] Maksudnya syaitan-syaitan jenis jin dan manusia berupaya menipu manusia agar tidak beriman kepada Nabi.

Sebagian mereka mengatakan: “Mempunyai musuh yang pandai lebih baik dari pada mempunyai sahabat yang bodoh”.

Menurut orang Arab:

  • Musuhku adalah anugrah dan keuntungan bagiku
  • Mudah-mudahan Allah tidak menjauhkan musuh-musuhku dariku
  • Mereka akan senantiasa mengorek kesalahanku, akhirnya aku dapat menjauhinya
  • Mereka terus bersaing denganku, akhirnya aku dapat meraih keunggulan

 

Musuh-Musuh Manusia

1. Keluarga Sendiri

“Hai orang-orang mukmin, Sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu[1479] Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. At Taghaabun: 14).”

[1479] Maksudnya: kadang-kadang isteri atau anak dapat menjerumuskan suami atau Ayahnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak dibenarkan agama.

2. Orang Kafir

“dan apabila kamu bepergian di muka bumi, Maka tidaklah mengapa kamu men-qashar[343] sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu” (QS. An Nisaa: 101).

[343] Menurut Pendapat jumhur arti qashar di sini Ialah: sembahyang yang empat rakaat dijadikan dua rakaat. Mengqashar di sini ada kalanya dengan mengurangi jumlah rakaat dari 4 menjadi 2, Yaitu di waktu bepergian dalam Keadaan aman dan ada kalanya dengan meringankan rukun-rukun dari yang 2 rakaat itu, Yaitu di waktu dalam perjalanan dalam Keadaan khauf. dan ada kalanya lagi meringankan rukun-rukun yang 4 rakaat dalam Keadaan khauf di waktu hadhar.

3. Orang Munafik

“dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. dan jika mereka berkata kamu mendengarkan Perkataan mereka. mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar[1477]. mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. mereka Itulah musuh (yang sebenarnya) Maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?” (QS. Al Munaafiquun: 4).

[1477] Mereka diumpamakan seperti kayu yang tersandar, Maksudnya untuk menyatakan sifat mereka yang buruk meskipun tubuh mereka bagus-bagus dan mereka pandai berbicara, akan tetapi sebenarnya otak mereka adalah kosong tak dapat memahami kebenaran.

4. Orang Musyrik

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu” (QS. Al Baqarah: 120).

Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. dan Sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Kami ini orang Nasrani". yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena Sesungguhnya mereka tidak menymbongkan diri (QS. Al Maaidah: 82).

Nafsu Manusia

Al Ghazali berkata: “Sesungguhnya musuhmu yang terberat adalah nafsumu yang ada pada dirimu, dan nafsu itu diciptakan untuk memerintah kejahatan”.

“dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (QS. Yusuf: 53).

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak[186] dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?". untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. dan Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS. Ali Imraan: 14-15).

[186] Yang dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah binatang-binatang yang termasuk jenis unta, lembu, kambing dan biri-biri.

“ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan Para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al Hadiid: 20).

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan Dia ingat nama Tuhannya, lalu Dia sembahyang. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Al ‘Alaa: 14-17).

 

Tingkatan-Tingkatan Jihad al-Nafsi

1. Bersungguh-sungguh dalam mempelajari petunjuk agama yang hak, yang tidak ada kebahagiaan ketika hiddup dan tempat kembali (akhirat) kecuali dengan agama.

2. Bersungguh-sungguh dalam mengamalkan agama setelah mempelajarinya, dan jika tidak, maka hanya semata memiliki ilmu tanpa amal, andai tidak mencelakakan dia tetapi yang jelas tidak akan bermanfaat.

3. Bersungguh-sungguh dalam berdakwah dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya. Jika tidak, akan termasuk golongan orang yang menyembunyikan apa yang telah Allah turunkan berupa penjelasan dan petunjuk, tidak akan bermanfaat ilmunya, dan tidak akan menyelamatkannya dari siksa Allah.

4. Bersungguh-sungguh dengan bersabar terhadap rintangan dakwah di jalan Allah dan perlakuan buruk dari yang lain.

 

Syetan

“Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, Maka anggaplah ia musuh(mu), karena Sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala” (QS. Faathir: 6)

Program-Program Syetan

Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya [529] sampai waktu mereka dibangkitkan". Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu Termasuk mereka yang diberi tangguh." iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)” (QS. Al-A’raaf: 14-17).

[529] Maksudnya: janganlah saya dan anak cucu saya dimatikan sampai hari kiamat sehingga saya berkesempatan menggoda Adam dan anak cucunya.

Menurut Ibnu Abbas:

وَمِنْ بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ , أُشَكِّكُهُمْ فِي أَخِرَتِهِمْ

“Dari arah depan, maksudnya: akan aku ragukan mereka tentang akhirat mereka”.

وَمِنْ خَلْفِهِمْ , أُرَغِّبُهُمْ فِي دُنْيَاهُمْ

“Dari arah belakang, maksudnya: akan aku gemarkan mereka dalam urusan dunia mereka”.

وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ , أُشَبِّهُ عَلَيْهِمْ أَمْرَدِيْنِهِمْ

“Dari arah kanan, maksudnya: akan aku bingungkan urusan agama mereka”.

وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ , أُشْهِى لَهُمُ المَعَاصِى

“Dari arah kiri, maksudnya: akan aku siapkan bentuk-bentuk kemaksiatan yang menarik”.

وَفِي رِوَايَةٍ أُخْرَى : أُزَيِّنُهُمْ بِالمَعَاصِى. ( ابن كثير, ٢: ٢٠٤)

“Dalam riwayat lain: akan aku hiasi dengan bentuk-bentuk kemaksiatan yang menarik” (Ibnu Katsir, 2: 204)

Tahapan Kejahatan yang Direncanakan Syetan

١. اَلكُفْرُوَالشِّرْكُ وَمُعَادَاةُ اللهِ وَرَسُوْلِهِ. ( القيم, ص:٦١٢ )

1. “Kufur dan syirik serta memusuhi Allah dan Rasul-Nya” (Al-Qayyim, hal: 612).

٢. اَلكَبَائِرُ عَلَى اخْتِلَافِ أَنْوَاعِهَا.

2. “Dosa-dosa besar dengan berbagai macamnya”.

٣. اَلصَّغَائِرُالّتِى إِذَااجْتَمَعَتْ فَرُبَّمَا أَهْلَكَتْ صَاحِبَهَا.

3. “Dosa-dosa kecil yang jika bertumpuk, dapat mencelakakan pelakunya”

٤. اَلبِدْعَةُ وَهِيَ أَهَبٌّ إِلَيْهِ مِنَ الفُسُوْقِ وَالمَعَا صِى.

4. “Perbuatan bid’ah, dan hal ini lebih disukai oleh syetan dari pada berbuat fasik dan kemaksiatan”.

٥. اِشْغَالُهُ َبِا لمُبَاحَةِ الَّتِى لَا ثَوَابَ فِيْهَا وَلَا عِقَابَ بَلْ عَاقِبَتُهَا فَوْتُ الثَّوَابِ الَّذِى ضَاعَ عَلَيْهِ

بِاشْتِغَالِهِ بِهَا.

5. “(Syetan) menyibukkan manusia dengan melakukan hal yang mubah yang tidak ada pahala dan juga tidak ada siksa dengan melakukannya, tetapi akibatnya hilang kesempatan untuk mendapatkan pahala dengan sebab sibuk melakukan yang mubah.

Shahabat Manusia

1. Keluarga

“dan orang-orang yang beriman sesudah itu kemudian berhijrah serta berjihad bersamamu Maka orang-orang itu Termasuk golonganmu (juga). orang-orang yang mempunyai hubungan Kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat)[626] di dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Anfaal: 75)

[626] Maksudnya: yang Jadi dasar waris mewarisi dalam Islam ialah hubungan kerabat, bukan hubungan persaudaraan keagamaan sebagaimana yang terjadi antara muhajirin dan anshar pada permulaan Islam.

2. Orang-Orang Mukmin

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS. At Taubah: 71).

3. Malaikat Adalah Pendamping Manusia

إِنَّ لِلشَّيْطَانِ لَمَّةٌ بِاِبْنِ آدَمَ , وَلِلْمَلَكِ لَمَّةٌ , فَاَمَّا لَمَّةُ الشَّيْطَانِ فَاِيْعَادٌ بِالشَّرِّ وَتَكْذِيْبٌ بِالحَقِّ , وَأَمَّا لَمَّةُ المَلَكِ فَاِيْعَادٌ بِالخَيْرِ وَتَصْدِيْقٌ بِالحَقِّ , فَمَنْ وجَدَ ذَلِكَ شَيْئًا فَليَعْلَمْ أَنَّهُ مِنَ اللهِ فَلْيَحْمِدِ اللهَ , وَمَنْ وَجَدَ الْأُخْرَى فَلْيَتَعَوَّذْ مِنَ الشَّيْطَانِ.

“Sesungguhnya syetan dapat membisikan kepada (hati) setiap anak Adam , dan malaikat pun dapat membisikannya. Adapun bisikan syetan yaitu agar manusia melakukan kejahatan dan mendustakan yang haq, sedangkan bisikan dari malaikat yaitu bisikan agar berbuat kebaikan dan menerima hak. Maka barang siapa yang mendapatkan bisikan (dari malaikat), ketahuilah bahwa itu dari Allah dan hendaklah memuji kepada-Nya, dan barang siapa yang mendapatkan bisikan yang lainnya (dari syetan), maka berlindunglah kepada Allah dari godaan syetan.”

4. Allah Adalah Pelindung Manusia

“Allah pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya” (QS. Al Baqarah: 257)

“dan Allah lebih mengetahui (dari pada kamu) tentang musuh-musuhmu. dan cukuplah Allah menjadi pelindung (bagimu). dan cukuplah Allah menjadi penolong (bagimu)” (QS.An Nisaa: 45).

“jika Allah menolong kamu, Maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), Maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal” (QS. Ali Imran: 160)

“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. dan orang-orang yang kafir, Maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menyesatkan amal-amal mereka.” (QS. Muhammad: 7-8).

 

Yuk, segera tunaikan zakatnya di sini...

LINK BAYAR ZAKAT

sumber : Pengajian jihad PP Persis

Penulis: K.H Aceng Zakaria
Tags: lazpersis persis ibadah

Berita Lainnya

Mitra LAZ Persatuan Islam
WhatsApp