PERAN AYAH & IBU DALAM 8 DIMENSI FITRAH


Penulis: Ust. Hary Santoso
08 Jun 2023
Bagikan:
By: Ust. Hary Santoso
08 Jun 2023
451 kali dilihat

Bagikan:

Oleh Harry Santosa Allahuyarham

 

1. Fitrah Keimanan

Setiap anak lahir dalam keadaan telah terinstal potensifitrah keimanan, bahkan setiap kita ketika di alam rahim, pernah bersaksi bahwa Allah sebagai Robb (kholigon, rozigon, malikan) — QS 7:172. Tidak ada anak yang tidak cinta Tuhan dan Kebenaran kecuali disimpangkan dan dikubur oleh pendidikan yang salah dan gegabah. Ini meliputi moral, spiritual, keagamaan dstnya. Golden Age fitrah ini ada pada usia 0-6 tahun. Fitrah ini berinteraksi dengan Life System (FitrahMunazalah/Kitabullah) sehingga dicapai peran menyeru kepada Tauhi dan menyempurnakan semua akhlak. Buahnya adalah akhlak/adab terhadap Allah dan melingkupi semua akhlak lainnya.

Fitrah Keimanan akan tumbuh menjadi Kesiapan & Kebahagiaan
dalam dimensi Spiritual Life Menuju peran peradaban Change Maker

A Man of Mission & Vision

Sepanjang sejarah Peran seorang Ayah adalah pemimpin yang membangun Aqidah (faith & spirituality) atau Keimanan. Wujud keimanannya akan nampak pada kejelasan Misi Hidup dan Visi Hidupnya juga nilai nilai (core value) yang diyakininya baik disadari atau tidak. Ketika menikah Misi Hidupnya ini menjadi MIsi Keluarga, ayahlah yang menemukan Misi Keluarga, menunjukkan cara menempuhnya dan menarasikannya dengan hebat. Family Mission ini kelak menjadi family business dan family legacy sebagai perjuangan utama yang dilakukan bersama anak dan pasangan serta bisa diwariskan

A Person of Love and Sincerity

Ibu adalah sosok yang penuh cinta dan ketulusan. Allah SWT ciptakan wanita dengan karakteristik ini agar siap mendukung dan menjadi makmum (follower) misi hidup sang suami. Ia mendorong suaminya agar menjadi imam yang baik, membantunya dengan setia untuk menemukan misi hidupnya dan mendampinginya dengan segenap jiwa raga sepanjang hidupnya. Sosok Khadijah alKubro RA adalah contoh wanita yang mendukung penuh Misi suaminya dengan sepenuh cinta dan ketulusan.

2. Fitrah Bakat

Setiap anak adalah unik, mereka masing masing memiliki sifat atau potensi unik produktif yang merupakan panggilan hidupnya, yang akan membawanya kepada peran spesifik peradaban, Golden Age pengembangannya di usia 10-14 tahun. Fitrah ini berinteraksi dengan fitrah kehidupan untuk peran Bashiro wa Nadziro, Buahnya adalah akhlak pada kehidupan manusia.

Fitrah Bakat akan tumbuh menjadi Kesiapan & Kebahagiaan
dalam dimensi Worklife/Business Life Menjuju Peran Peradaban Solution Maker

Professionalisme & Enterpreneurship Builder

Peran ayah juga adalah pembangun profesionalisme baik dalam karir maupun bisnis atas fitrah bakatnya. Ayah di masa lalu menurunkan profesinya pada anak anaknya, menjadi guide and coach talent sejak di rumah sampai kepada bisnis keluarga. Ayahlah yang membawa Family Mission menjadi Family Business termasuk family branding untuk memberikan solusi kepada masyarakat dalam satu atau lebih bidang kehidupan dalam profesi atau bisnis.

Wisdom and Knowledge Keeper

Ibu sepanjang sejarah adalah pemelihara kearifan dan pengetahuan di keluarga. Di masa pertanian dahulu peran ibu adalah sebagai penjaga dan perawat benih tumbuhan. Mereka menyimpan pengetahuan dan kearifan keluarga dalam syair dan dongeng, agar dapat diwariskan kepada anak dan keturunan dengan cara yang alamiah dan indah.Di masa modern, peran ibu sesungguhnya tidak berbeda, ia dengan telaten membangun sistem dokumentasi dan portofolio keluarganya, baik anak maupun suaminya. Ibulah sang penyedia sumber belajar, sumber kebijaksanaan dan pengetahuan di rumah, ia ibarat perpustakaan berjalan. Bunda mengimbangi peran Ayah sebagai pembangun sistem berfikir dan bernalar. Jika Ayah sang pembentuk Fikir, maka para Bunda adalah sang penumbuh Dzikir.

3. Fitrah Belajar & Bernalar

Setiap anak adalah pembelajar tangguh dan hebat yang sejati. Tidak ada anak yg tidak suka belajar kecuali fitrahnya telah terkubur atau tersimpangkan. Golden age pengembangannya di usia 7 -10. Interaksi terbaiknya dengan Alam. Peran yang dicapai adalah peran memakmurkan dan melesatarikan alam sebagai bagian dari rahmatan lil alamin. Buahnya adalah akhlak /adab terhadap alam, ilmu dan ulama.

Fitrah Belajar dan bernalar akan tumbuh menjadi Kesiapan & Kebahagiaan
dalam dimensi Intelectual Life Menuju peran Peradaban Innovation Maker

Logic & Thinking System Builder

Peran ayah adalah juga pembentuk sistem berfikir dan nalar (logika) bagi anak dan pasangannya. Ayahlah yang merancang grand design pengetahuan dan pembelajaran di rumah, merancang family innovation melalui pengelolaan aset pengetahuan dan kearifan di keluarga.

Owner of Conscience & Morality

Ibu adalah sang pemilik moral dan nurani. Ia penumbuh nurani dan moralitas untuk mengimbangi peran Ayah sebagai pembangun professionalisme dan business. Jika Ayah sang pembentuk kinerja (performansi), maka para Bunda adalah sang pembangun moral dan nurani. Banyak masalah dan problematika di dunia yang tidak bisa diselesaikan kecuali dengan kebeningan hati nurani.

4. Fitrah Sosialitas & Individualitas

Setiap manusia dilahirkan sebagai individu, sekaligus juga makhluk sosial atau ketergantungan pada sekitarnya. Manusia memerlukan Interaksi sosialdengan kehidupan sekitarnya, Sosialitas akan tumbuh baik sejak usia 7 tahun, jika individualitas tumbuh utuh pada usia di bawah 7 tahun. Di bawah 7 tahun anak belum punya tanggung jawab moral dan sosial.

Fitrah Individualitas dan Sosialitas akan tumbuh menjadi Kesiapan & Kebahagiaan
dalam dimensi Social Life Menuju Peran Peradaban Social Maker

Ego System & Eco System Builder

Peran ayah berikutnya adalah sang Pembangun Sistem Ego (fitrah individualitas) melalui Self Acceptance & Self Awareness, agar kelak anak mampu hidup dalam sistem sosialnya. Bermain bersama ayah adalah melatih kehidupan bersosial.

Ocean of Forgiveness & Sacrifice (Fitrah Individualitas & Sosialitas)

Jika Peran Ayah adalah Sang Ego yang membangun Ego Keluarga maka Peran Ibu adalah Sang Perawat Ego dengan berbasis pengorbanan, ia adalah Lautan Maaf dan sosok yang penuh pengorbanan. Ego yang sehat akan tumbuh subur dalam wadah maaf seluasnya dan airmata pengorbanan.

Permaafan tak bertepi dan Pengorbanan tiada ganti inilah justru yang melengkapi Kecerdasan Ego dan Kecerdasan Sosial anak dan keluarganya. Anak anaknya akan tumbuh menjadi orang yang siap menjadi Imam (leadership) sekaligus Makmum (followership) untuk mampu berkolaborasi di dalam kehidupan sosial masyarakatny

5. Fitrah Jasmani

Setiap anak lahir dengan membawa fisik yang suka bergerak aktif dan panca indera yang suka berinteraksi dengan bumi dan kehidupan. Setiap anak suka kesehatan dan asupan yang sehat. Setiap indera juga suka menerima input yang membahagiakan dan menenangkan.

Fitrah Jasmani akan tumbuh menjadi Kesiapan & Kebahagiaan
dalam dimensi Health Life Menuju peran peradaban Health Maker

Healthy & Physical Skill Developer

Peran ayah berikutnya adalah sang Pembangun Sistem Ego (fitrah individualitas) melalui Self Acceptance & Self Awareness, agar kelak anak mampu hidup dalam sistem sosialnya. Bermain bersama ayah adalah melatih kehidupanbersosial.

Health Nutrition Maker

JIka Peran Ayah dalam membangun kesehatan keluarga lebih kepada pola gerak dan pola tidur, maka peran ibu sesungguhnya lebih kepada penjaga makanan atau gizi yang sehat serta perawat lingkungan yang bersih.

6. Fitrah Seksualitas & Generatif

Setiap anak dilahirkan dengan jenis kelamin lelaki dan perempuan. Bagi manusia, jenis kelamin ini akan berkembang menjadi peran seksualitasnya. Bagi anak perempuan akan menjadi peran keperempuanan dan kebundaan sejati. Bagi anak lelaki menjadi peran kelelakian dan keayahan sejati

Fitrah Seksualitas akan tumbuh menjadi Kesiapan & Kebahagiaan
dalam dimensi Family Life Menuju peran peradaban Regeneration Maker

Masculinity Supplier & Education Responsible

Peran Ayah berikutnya adalah sebagai pensuplai maskulinitas (75%) bagi anak lelaki agar tangguh dan (25%) bagi anak perempuan agar tidak rapuh. Aktifitasnya adalah membangun cinta dan kedekatan dengan kualitas dan kuantitas relasi yang cukup baik. Dalam dimensi maskulinitasnya ini pula, para Ayah menjadi Imam (pemimpin) sekaligus memiliki peran PenanggungJawab Pendidikan di keluarganya. Ia barangkali lebih sering di luar rumah, namun tanggungjawab pendidikan ada penuh di tangannya, dan ini memudahkan istrinya di tataran eksekusi keseharian.

Femininity Supplier & Daily Education Executor

Ibu mensuplai 75% femininitas bagi anak perempuan agar selembut perempuan sejati dan mensuplai 25% femininitas bagi anak lelaki agar dibalik ketangguhan putranya ada emphaty yang memadai.

Ia, para bunda, sesungguhnya pelaksana harian pendidikan yang menurunkan misi besar sang Suami dan membreakdown grand design pendidikan yang dirancang suaminya, menjadi kurikulum harian di rumah.

7. Fitrah Estetika dan Bahasa

Keindahan dan menyukai keindahan serta keharmonian dstnya, apresiasi dan ekspresi atas keindahan muncul dalam seni, kesusasteraan, arsitektur dstnya. Keindahanmemiliki tingkatan dari inderawi, imaji, nazhori (nalar) dan ruhani kemudian bermuara padat Allah SWT. Setiap anak juga diberi kemampuan berbahasa sebagai alat ekspresi keindahan kemudian diaktualisasi oleh bahasa Ibu oleh kedua orangtuanya

Fitrah Estetika & Bahasa tumbuh menjadi Kesiapan & Kebahagiaan dalam dimensi Harmony Life
Menuju peran 
peradaban Peace Maker

The narrator of Civilization and Great Communicator

Ayah adalah sang narator peradaban. Dialah yang membangun kesantunan bicara, mampu menarasikan misi perjuangan keluarganya, membangun keindahan, keharmonian, kedamaian, dan kesantunan di rumah.

The Harmony & Aesthetic Keeper

Ibu adalah perawat harmoni dan keindahan, ia penumbuh keharmonian dan kedamaian. Bundalah yang merawat keindahan lewat mata, telinga, mulut dan hati (perasaan), melalui berbagai sumber baik tutur bahasabudaya sastra lewat apresiasi, tampilan yang indah berupa hiasan, tirai, dekorasi dan desain perabot rumah tangga, makanan yang bergizi namun indah, penyediaan anggaran hobby dan travelling, suasana di meja makan dan ruang keluarga dstnya

8. Fitrah Perkembangan

Perkembangan manusia memiliki sunnatullah, ada tahapan, ada masa emas bagi fitrah tertentu. Tidak berlaku kaidah makin cepat makin baik. Secara umum terdiri dari sebelum agilbaligh, yaitu tahapan usia 0-2 tahun, 2-6 tahun (pra latih), 7-10 tahun (pre agil baligh 1), 11-14 tahun (pre agil baligh 2), dan sesudah AqilBaligh yaitu >15 (post ag baligh). AgilBaligh adalah tujuan dan titik pembeda anak dan dewasa.

Fitrah Perkembangan akan tumbuh menjadi Kesiapan & Kebahagiaan
dalam dimensi Growth Life Menuju peran peradaban Growth Maker

Personal Growth and Development Builder

Ayah berperan mengembangkan mindset dan kedewasaan serta ketangguhan. Peran ayah dalam dimensi peran ini adalah “Sang Raja Tega”, atau pembangun ketangguhan di rumah, memberi ruang seluasnya untuk mengambil peran dan tanggungjawab bagi anak dan istrinya.

The Personal Counseling and Therapist

Jika Peran Ayah adalah Sang Raja Tega maka Peran Ibu adalah Sang Pembasuh luka.
Jika Ayah bicara masa depan yang penuh perjuangan dengan segala perubahan serta luka luka yang dialami keluargasepanjang perjalanan, maka ibu bicara persiapan kedewasaan diri dan pembasuhan luka.

Luka sesungguhnya adalah tempat masuknya cahaya, maka keluarga dalam menjalani kehidupannya, jika ingin berkembang mekar tentu akan mengalami luka sebagai sunnatullahNya. Namun kehadiran Ibulah, dengan ketelatenan dan keyakinannya, yang membuat luka itu menjadi cahaya untuk menambah indah dan bijaksana sebuah keluarga.

sumber : https://fitrahbased.com/peran-peradaban-ayah-ibu-dalam-8-dimensi-fitrah/

 

Mau infak dan sedekah bagi kesejahteraan keluarga? Klik link di bawah ini....

Link Infak dan Sedekah

Penulis: Ust. Hary Santoso
Tags:

Berita Lainnya

Mitra LAZ Persatuan Islam