INILAH SAHABAT NABI YANG INGIN MISKIN TAPI TIDAK ALLAH KABULKAN


Penulis: Cery Riksanegri
21 Sep 2023
Bagikan:
By: Cery Riksanegri
21 Sep 2023
3772 kali dilihat

Bagikan:

Abdurrahman bin Auf merupakan sahabat nabi yang kaya raya dan gemar bersedekah. Dengan kekayaannya, dirinya bisa membantu banyak kaum muslimin. Kebanyakan harta bendanya ia peroleh dari hasil perdagangan. Atas dasar itulah, Abdurrahman bin Auf dikenal sebagai pebisnis ulung. Pada masa Nabi saw., Abdurrahman bin Auf pernah menyedekahkan separuh hartanya. Setelah itu ia bersedekah lagi sebanyak 40.000 dinar.

Namun, Abdurrahman bin Auf memiliki kekhawatiran dalam hatinya. Suatu ketika Rasulullah saw. berkata, "Abdurrahman bin Auf akan masuk surga terakhir karena terlalu kaya, sehingga dihisabnya paling lama".

Mendengar perkataan Nabi Muhammad saw., Abdurrahman bin Auf pun menangis akibat kekayaan yang dimilikinya dirinya. Abdurrahman bin Auf pun berpikir keras, bagaimana caranya agar ia kembali menjadi miskin supaya dapat memasuki surga lebih awal.

Abdurrahman bin Auf yang mengikuti semua peperangan dalam sejarah perjuangan Islam di era Nabi Muhammad saw. teringat perkataan Rasulullah saw. bahwa dirinya akan masuk ke surga terakhir karena kekayaan yang dimilikinya. Akhirnya, Abdurrahman bin Auf pun berusaha keras untuk bisa kembali jatuh miskin.

Suatu hari setelah perang tabuk, kurma yang ditinggalkan para sahabat di Madinah menjadi busuk sehingga harga jualnya jatuh. Mendengar hal tersebut, Abdurrahman bin Auf langsung menjual semua harta yang ia punya untuk membeli semua kurma busuk milik para sahabat dengan harga standar kurma yang belum busuk.

Para sahabat gembira karena kurma mereka bisa dijual, begitupun Abdurrahman bin Auf yang teramat senang dan ia berharap akan jatuh miskin. Namun, Allah Swt. berkehendak lain. Tiba-tiba, ada utusan raja Yaman yang memberitakan bahwa di negerinya sedang terkena wabah penyakit menular sehingga raja Yaman mengutus dirinya untuk mencari kurma busuk.

Menurutnya, kurma busuk adalah salah satu obat yang bisa menyembuhkan dari penyakit menular itu. Utusan raja Yaman tersebut kemudian memborong semua kurma milik Abdurrahman bin Auf dengan harga 10 kali lipat dari harga kurma biasa.

Sahabat Abdurrahman bin Auf, Naufal bin al-Hudzali menceritakan bahwa suatu hari sahabatnya itu pulang ke rumahnya dan mandi. Setelah itu dia keluar, ia datang kepada kami dengan membawa wadah makanan berisi roti dan daging, dan kemudian dia menangis.

"Wahai Abu Muhammad (panggilan Abdurrahman bin Auf), apa yang menyebabkan kamu menangis?” Tanya Naufal.

Dahulu Rasulullah saw. meninggal dunia dalam keadaan beliau dan keluarganya belum kenyang dengan roti syair. Aku tidak melihat kebaikan kita diakhirkan,” jawab Abdurrahman bin Auf.

Abdurrahman bin Auf meninggal di usia 72 tahun. Saat hendak wafat, beliau berwasiat memberikan 400 Dinar kepada para pejuang muslim yang ikut perang Badar yang masih hidup, yang jumlahnya saat itu sebanyak 100 orang. Wasiat tersebut belum termasuk wasiat yang diberikannya secara khusus kepada para istri Rasulullah saw. yang masih hidup dalam jumlah yang besar. Jumlahnya yang besar ini hingga mendorong Aisyah r.a. berdoa, “Semoga Allah menyiraminya dengan cairan dari sari bunga”.

 

Mau berinfak layaknya Abdurrahman bin Auf?

Yuk, tunaikan infaknya di sini

Baca Juga:

ABDURRAHMAN BIN AUF, SAHABAT RASULULLAH PALING KAYA RAYA

SUMUR RAUMAH, KEBAIKAN UTSMAN BIN AFFAN UNTUK UMAT MANUSIA

KISAH SEDEKAH ZAMAN NABI MUSA: MENDADAK KAYA KARENA BERSEDEKAH

Penulis: Cery Riksanegri
Tags: sahabat sahabatnabi kisah kisahteladan

Berita Lainnya

Mitra LAZ Persatuan Islam
WhatsApp