SUMUR RAUMAH, KEBAIKAN UTSMAN BIN AFFAN UNTUK UMAT MANUSIA


Penulis: Cery Riksanegri
23 Aug 2023
Bagikan:
By: Cery Riksanegri
23 Aug 2023
791 kali dilihat

Bagikan:

Sumur Raumah termasuk salah satu situs bersejarah, khususnya bagi umat Islam dan sampai sekarang masih jadi perbincangan warga dunia. Sumur Raumah terletak di samping Masjid Qiblatain yang terletak di atas sebuah bukit kecil di utara Harrah Wabrah, Madinah.

Awalnya, Sumur Raumah itu dimiliki oleh seorang Yahudi. Akan tetapi, di kemudian hari kepemilikan itu kemudian beralih ke tangan sahabat Nabi saw., yakni Utsman bin Affan. Utsman bin Affan menginginkan manfaat Sumur Raumah dirasakan kaum Muslimin.

Diriwayatkan pada masa Nabi saw., Kota Madinah pernah mengalami panceklik hingga kesulitan air bersih. Kaum muhajirin yang sudah terbiasa minum dari air zamzam di Makkah merasa kkesulitan dihadapkan pada situasi paceklik air bersih. Satu-satunya sumber air yang tersisa yakni sebuah sumur milik seorang Yahudi, Sumur Raumah namanya.

Pada saat itu, kaum muslimin dan penduduk Madinah terpaksa harus rela mengantre dan membeli air bersih dari orang Yahudi tersebut. Prihatin atas kondisi umatnya, Rasulullah saw. kemudian berseru:

Wahai Sahabatku, siapa saja di antara kalian yang menyumbangkan hartanya untuk dapat membebaskan sumur itu, lalu menyumbangkannya untuk umat, maka akan mendapat surga-Nya Allah Ta’ala.” (HR Muslim)

Seorang sahabat Rasulullah yang terkenal dermawan, Utsman bin Affan r.a. segera bergerak untuk membebaskan Sumur Raumah itu. Utsman segera mendatangi Yahudi pemilik sumur dan menawar untuk membeli sumur Raumah dengan harga yang tinggi. Namun, meski sudah ditawarkan harga yang bagus, Yahudi pemilik sumur tetap menolak menjualnya dengan alasan, penghasilannya hariannya akan berhenti seandainya sumur tersebut dijual.

Utsman tidak kehilangan akal dan kembali menawar sumur tersebut. Utsman memberi tawaran menarik, yakni akan membeli setengah saja dari sumur tersebut. Jika Yahudi itu setuju, maka sumur itu bisa dimiliki bergantian dengan cara satu hari dimiliki Utsman, besoknya kembali lagi menjadi milik Yahudi dan begitu seterusnya.

Akhirnya, orang Yahudi itu pun menerima tawaran Utsman dan merasa bisa mendapatkan uang banyak tanpa harus kehilangan sumur. Pada hari kepemilikan Utsman, Utsman mempersilahkan penduduk Madinah untuk mengambil air tersebut secara gratis. Utsman pun mengingatkan warga Madinah mengambil air dalam jumlah yang cukup untuk dua hari karena esok hari, sumur itu bukan lagi milik Utsman.

Keesokan hari, Yahudi pemilik setengah sumur tersebut mendapati sumur miliknya sepi pembeli karena penduduk Madinah masih memiliki persedian air di rumah. Suatu ketika, Yahudi pemilik setengah sumur itu pun mendatangi Utsman dan meminta Utsman untuk membeli setengah lagi sumurnya dengan harga yang sama, yakni harga seperti saat Utsman membeli setengah sumurnya. Utsman pun kemudian membelinya seharga 20.000 dirham sehingga Sumur Raumah menjadi milik Utsman secara penuh.

Semenjak itu, Utsman mewakafkan Sumur Raumah untuk penduduk Madinah. Sumur Raumah tersebut akhirnya dapat dimanfaatkan oleh siapa saja, termasuk Yahudi pemilik lamanya. 

Setelah diwakafkan, tumbuhlah seiring berjalannya waktu di sekitar sumur itu beberapa pohon kurma hingga akhirnya terus bertambah. Saat ini, pohon kurma di sekitar Sumur Raumah berjumlah 1.550 pohon.

Departemen Pertanian Saudi menjual hasil kebun kurma ini ke pasar-pasar. Setengah dari keuntungan itu disalurkan untuk anak-anak yatim dan fakir miskin sedangkan setengahnya ditabung dan disimpan dalam bentuk rekening khusus milik Utsman bin Affan di salah satu bank. Ya, Utsman bin Affan sudah wafat lebih dari 1.400 tahun silam, tetapi rekening bank atas namanya masih terjaga dan amal salehnya masih bisa dirasakan oleh umat di masa kini.

Tertarik untuk berinfak pengadaan sumur air seperti Utsman bin Affan? Gampang!
Infak bisa Anda tunaikan langsung dengan klik link di bawah ini...

INFAK SUMUR AIR BERSIH

Baca Juga:

SEJARAH ES KRIM DI DUNIA

TIPS MELINDUNGI DIRI DARI POLUSI UDARA

 

 

 

#sumurraumah #utsmanbinaffan #sahabatrasul #infak

 

Penulis: Cery Riksanegri
Tags: islam sahabatnabi sejarah utsmanbinaffan sumur sejarahislam

Berita Lainnya

Mitra LAZ Persatuan Islam
WhatsApp