Abdurrahman bin Auf salah satu Sahabat Nabi Muhammad saw. yang dikenal pekerja keras. Ia dikenal dengan pebisnis Muslim yang sukses, bahkan menjadi menjadi sahabat Nabi yang paling kaya. Abdurrahman bin Auf termasuk dalam delapan orang pertama yang masuk Islam dan juga dijamin masuk surga.
Abdurrahman bin Auf selalu berada disamping Rasulullah jika tidak sedang berperang dan salat di masjid. Rahasia sukses Abdurrahman bin Auf adalah menghindari yang haram dan syubhat (tidak jelas kehalalan dan keharamannya).
Dikisahkan, saat umat Muslim Makkah hijrah ke Madinah pada 622 M, Rasulullah saw. mempersaudarakan kaum Muhajirin dengan Anshar. Tujuan utama dari langkah ini adalah untuk menciptakan kerukunan dan menghindari ketimpangan ekonomi.
Rasul menyadari, Kaum Muhajirin sebagai imigran telah meninggalkan semua hartanya di kampung halaman dan mereka pindah ke Madinah dengan tangan hampa. Kebetulan, Rasulullah mempersaudarakan Abdurrahman bin Auf dengan Sa’ad bin Rabi yang merupakan orang terkaya dari kaum Anshar saat itu.
Saat hal itu terjadi, Sa’ad dengan senang hati menerima Abdurrahman yang sudah jatuh miskin sebagai saudaranya. “Aku adalah orang Anshar yang paling kaya, maka akan aku beri separuh hartaku untukmu," kata Sa’ad. Tidak diduga, Abdurrahman justru menolak tawaran tersebut dengan alasan karena ia ingin hidup mandiri dengan jeri payah sendiri.
Di saat tak memiliki harta sepeser pun, lelaki Muhajirin itu masih menunjukkan pribadinya sebagai seorang pekerja keras. Ia memiliki prinsip tidak ingin menggantungkan hidupnya dari pemberian orang lain. Selain karena etos kerja yang dimiliki, ia juga memiliki semangat ibadah yang tidak pernah redup. Salah satu amal salehnya adalah gemar bersedekah.
Abdurrahman semakin giat bersedekah sejak mendengar nasihat dari Rasulullah, "Wahai Ibnu Auf, sesungguhnya engkau adalah kelompok orang-orang kaya dan engkau akan masuk surga dengan merangkak. Karena itu berilah pinjaman kepada Allah niscaya dia lepaskan kedua kakimu".
Bahkan, Abdurrahman bin Auf pernah berkata, “Aku adalah orang terkaya di Makkah. Tapi semua ini justru membuatku takut. Jangan-jangan hartaku sendiri yang akan menjerumuskanku.”
Setelah itu, Abdurrahman pun berucap, “Jika bisa, aku akan tetap masuk ke surga dengan berdiri”. Ia pun menyedekahkan semua gandum dan pelana unta miliknya untuk didermakan ke jalan Allah. (Muhibuddin ath-Thabari, Ar-Riyadhun Nadhrah fi Manaqibil ‘Asyrah, tanpa tahun: juz IV, halaman 305)
Sejarawan Muslim Jawwad Ali melaporkan tentang kedermawanan Abdurrahman bin ‘Auf ini. Menurutnya, ia tidak tanggung-tanggung menyedekahkan separuh hartanya, pernah juga bersedekah 40.000 dinar, 500 ekor kuda, dan 500 kendaraan untuk keperluan perang, dan memerdekakan 30.000 hamba sahaya. Selain itu, masih banyak lagi kisah kemurahannya.
Ia juga dikisahkan pernah bersedekah kepada seluruh tentara Muslim yang masih hidup dalam Perang Badar masing-masing 400 dinar, yang saat itu jumlah mereka adalah 100 orang. Kekayaan yang dimilikinya merupakan hasil dari bisnis berjualan. (Jawwad Ali, Al-Mufashshal fi Tarikhil ‘Arab Qablal Islam, tanpa tahun: juz XIII, halaman 311)
Mau berinfak layaknya akhlak Abdurrahman bin Auf?
Yuk, klik link ini
Baca Juga:
SUMUR RAUMAH, KEBAIKAN UTSMAN BIN AFFAN UNTUK UMAT MANUSIA
CARA RASULULLAH SAW. MEMPERLAKUKAN SAHABAT-SAHABATNYA
EMPAT SAHABAT RASULULLAH YANG JARANG DIKETAHUI KISAHNYA
Sumber foto: qultum media
Penulis: Cery Riksanegri
Tags:
sahabat
rosulullah
sahabatnabi
kisah