Sakit merupakan ujian dari Allah bagi orang yang beriman. Ada kebaikan yang Allah sediakan ketika sakit. Demikianlah ketetapan dari Allah Swt. bahwa dalam kesulitan ada kemudahan.
Kebaikan yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya yang bersabar ketika sakit, antara lain akan memperoleh royalti pahala dari kebaikan yang biasa dilakukannya ketika sehat, akan dihapuskan dosa-dosanya, serta memperoleh dispensisai dalam melaksanakan ibadah.
Ketika seorang hamba sakit dan ia terbiasa melakukan kebaikan. Kemudian jika ia terhalang melakukan kebaikan tersebut karena sakitnya, maka Allah Swt. akan tetap mencatatkan pahala kebaikan untuknya. Nabi saw. bersabda:
سَمِعْتُ أَبَا مُوسَى مِرَارًا يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا
“Aku sering mendengar berkali-kali [Abu Musa] berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Jika seorang hamba sakit atau bepergian (lalu beramal) ditulis baginya (pahala) seperti ketika dia beramal sebagai muqim dan dalam keadaan sehat." (H.R. Bukhari: 2996)
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا كَانَ عَلَى طَرِيقَةٍ حَسَنَةٍ مِنْ الْعِبَادَةِ ثُمَّ مَرِضَ قِيلَ لِلْمَلَكِ الْمُوَكَّلِ بِهِ اكْتُبْ لَهُ مِثْلَ عَمَلِهِ إِذَا كَانَ طَلِيقًا حَتَّى أُطْلِقَهُ أَوْ أَكْفِتَهُ إِلَيَّ
Hadis dari Abdullah bin 'Amru bin al 'Ash, dia berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba jika ia berada pada jalan yang benar dalam ibadahnya kemudian ia sakit, maka akan dikatakan kepada malaikat yang menjadi wakilnya: ‘Catatlah untuknya seperti amalan yang dikerjakannya sewaktu masih sehat hingga ia jatuh sakit atau Aku ambil (ruhnya) kepada-Ku’”.
Ketika seorang hamba sakit dan ia bersabar dalam sakitnya dengan tetap berikhtiar memohon kesembuhan dari Allah dan berbaik sangka kepada-Nya, maka Allah akan menghapuskan dosa-dosanya. Hal tersebut diterangkan Nabi saw. melalui hadis berikut:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَرَضِهِ فَمَسِسْتُهُ وَهُوَ يُوعَكُ وَعْكًا شَدِيدًا فَقُلْتُ إِنَّكَ لَتُوعَكُ وَعْكًا شَدِيدًا وَذَلِكَ أَنَّ لَكَ أَجْرَيْنِ قَالَ أَجَلْ وَمَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى إِلَّا حَاتَّتْ عَنْهُ خَطَايَاهُ كَمَا تَحَاتُّ وَرَقُ الشَّجَرِ
Hadis dari Abdullah r.a., dia berkata: Aku menjenguk Nabi saw. ketika beliau sakit, lalu aku memegang Beliau sementara Beliau sedang menahan sakit yang amat berat, maka kataku: “Sepertinya Anda sedang merasakan sakit yang amat berat, karena itu Anda mendapatkan pahala dua kali lipat.” Beliau bersabda: “Benar, dan tidaklah seorang muslim yang tertimpa musibah (sakit) melainkan Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan dedaunannya”. (H.R. Bukhari: 5229)
عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا ابْتَلَى اللَّهُ الْعَبْدَ الْمُسْلِمَ بِبَلَاءٍ فِي جَسَدِهِ قَالَ لِلْمَلَكِ اكْتُبْ لَهُ صَالِحَ عَمَلِهِ الَّذِي كَانَ يَعْمَلُ فَإِنْ شَفَاهُ غَسَلَهُ وَطَهَّرَهُ وَإِنْ قَبَضَهُ غَفَرَ لَهُ وَرَحِمَهُ
Hadis dari Anas, Rasulullah saw. bersabda: “Jika Allah menguji hambanya yang muslim dengan bala' di tubuhnya, maka Allah Azza Wajalla berfirman kepada Malaikat: 'Tulislah baginya amalan shalih yang biasa dia kerjakan', dan jika ia disembuhkan, Allah telah membersihkannya dan mensucikannya. Dan jika dia diwafatkan, maka Allah mengampuni dan merahmatinya". (H.R. Ahmad: 13216)
Ketika seorang hamba sakit, maka ia memperoleh kemudahan dalam melaksanakan ibadah, seperti shalat boleh sambil duduk, shaum Ramadan boleh berbuka, wudu diganti dengan tayamum, dan kemudahan lainnya.
عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَتْ بِي بَوَاسِيرُ فَسَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الصَّلَاةِ فَقَالَ صَلِّ قَائِمًا فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ
Hadis dari 'Imrah bin Hushain r.a., ia berkata: Suatu kali aku menderita sakit wasir, lalu aku tanyakan kepada Nabi saw. tentang cara shalat. Maka Beliau saw. menjawab: "Shalatlah dengan berdiri. Jika kamu tidak sanggup, lakukanlah dengan duduk. Dan bila tidak sanggup juga, lakukanlah dengan berbaring pada salah satu sisi badan”. (H.R. Bukhari: 1050)
Firman Allah Ta’ala:
وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوۡ عَلَىٰ سَفَرٖ فَعِدَّةٞ مِّنۡ أَيَّامٍ أُخَرَۗ
“Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.“ (Q.S. al-Baqarah/2: 185)
وَإِن كُنتُم مَّرۡضَىٰٓ أَوۡ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوۡ جَآءَ أَحَدٞ مِّنكُم مِّنَ ٱلۡغَآئِطِ أَوۡ لَٰمَسۡتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمۡ تَجِدُواْ مَآءٗ فَتَيَمَّمُواْ صَعِيدٗا طَيِّبٗا فَٱمۡسَحُواْ بِوُجُوهِكُمۡ وَأَيۡدِيكُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا
“Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.” (Q.S. an-Nisa/4: 43)
Ikhtiarkan juga sembuhmu dengan infak dan sedekah di beberapa program yang bisa Anda pilih di link ini: Link Infak & Sedekah
Tunaikan juga kewajiban zakat Anda secara mudah di link ini: Link Bayar Zakat
Baca Juga:
Indahnya Doa Malaikat bagi Manusia yang Bertobat
Kiat Membangun Keluarga Sehat Berdasar Tuntunan Islam
Bersyukur Saat Beruntung (Bagian 2)
Penulis: Ahmad Solihin, S.Th.I
Tags:
lazpersis
muslim
sakit
berobat
syariat