Khutbah Jum'at: Malas Membawa Petaka


Penulis: Hafidz Fuad Halimi
09 Jan 2025
Bagikan:
By: Hafidz Fuad Halimi
09 Jan 2025
279 kali dilihat

Bagikan:

Khutbah Pertama

الحمد لله، نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له.

أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله.

أما بعد،

 فيا أيها المسلمون، اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون.

 

Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Hanya kepada-Nya kita menyembah dan hanya kepada-Nya kita memohon pertolongan. Dengan karunia-Nya, Allah masih memberikan kita kesempatan untuk menunaikan berbagai ketaatan, salah satunya Shalat Jum’at di hari ini.

Bersyukurlah kita, karena masih bisa melangkahkan kaki hingga sampai ke Masjid ini untuk menunaikan Ibadah Jum’at di tengah banyaknya lelaki dewasa dan sehat yang masih lalai untuk menunaikan apa yang sedang kita tunaikan bersama, yakni Ibadah Shalat Jum’at.

 

Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Marilah kita bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa. Yakni, dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Hadirin, ketahuilah bahwa hidup kita di dunia ini adalah sebuah perjalanan menuju kehidupan yang kekal di akhirat nanti. Oleh sebab itu, kita harus berusaha sebaik mungkin untuk memanfaatkan anugerah waktu yang Allah anugerahkan kepada kita.

Sebaik mungkin kita mencurahkan energi untuk meraih kesuksesan dunia dan kesuksesan akhirat. Kita lawan semua buaian kemalasan yang hanya akan menjerumuskan kita ke dalam keterpurukan dunia akhirat.

 

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Kemalasan adalah sebuah penyakit yang terlalu sering disepelekan. Padahal, malas itu dampak negatifnya sangat besar, baik bagi individu maupun bagi masyarakat.

Di zaman sekarang, kadang orang-orang mengalihkan istilah malas dengan mempopulerkan istilah Mager (malas gerak). Apapun itu, sesungguhnya segala bentuk kemalasan itu adalah perbuatan tercela dan termasuk perbuatan sia-sia yang harus dijauhi oleh umat Islam.

Malas adalah sifat yang menggambarkan seseorang yang tidak mau bekerja atau mengerjakan sesuatu, baik itu tugas sederhana maupun berat. Malas juga dapat diartikan sebagai kondisi di mana seseorang menghindari pekerjaan yang seharusnya dikerjakan.

Islam sebagai agama yang sempurna memberikan peringatan keras terhadap sifat malas. Rasulullah saw. sendiri sering berdoa agar dijauhkan dari sifat malas. Nabi bersabda dalam sebuah do’a:

 

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kegundahan, dan duka cita, dan ketidakmampuan, dan kemalasan, dan sifat pengecut, dan kikir, dan terlilit utang, dan terkuasai oleh orang-orang (yang berbuat zalim).” (H.R. Bukhari)

Malas pun merupakan keadaan di mana seseorang kehilangan motivasi untuk melakukan aktivitas yang bermanfaat, baik untuk dunia maupun akhirat. Dalam Islam, sikap malas merupakan salah satu penghambat utama dalam meraih kesuksesan dan keberkahan hidup. Orang yang malas cenderung mengabaikan tanggung jawabnya, lalai dalam beribadah, dan sering kali menjadi beban bagi orang lain.

Baarokallahu lii, wa lakum...

 

Khutbah Kedua

الحمد لله، و الشكر لله، ولا حول ولا قوة الا بالله...

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Ada beberapa faktor penyebab seseorang menjadi malas, di antaranya:

  1. Kurangnya kesadaran akan tanggung jawab. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa setiap detik waktu yang diberikan Allah akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat. Jika seseorang sadar akan pertanggungjawaban ini, pasti rasa malas akan dilawan sekuat tenaga sehingga Allah ridha akan waktu yang dianugerahkan kepada kita.
  2. Lingkungan yang tidak mendukung. Lingkungan yang dipenuhi orang-orang malas akan turut menjadikan seseorang kehilangan semangat untuk produktif. Sebaliknya, lingkungan yang diisi oleh pribadi-pribadi yang rajin dan disiplin, pasti seseorang akan terbawa rajin dan disiplin.
  3. Terbuai akan bujuk rayu setan. Setan akan senantiasa berusaha menjauhkan manusia dari kesuksesan. Maka, rasa malas manjadi senjata andalan setan agar manusia jauh dari kesuksesan dunia dan akhirat.
  4. Ibadah yang tidak khusyuk. Seorang Muslim yang khusyuk dalam ibadahnya cenderung memiliki daya juang untuk melawan rasa malas dalam hidupnya. Sebaliknya, celakanya orang yang beribadah adalah karena lalai, yang indikatornya adalah kemalasan.
  5. Kurangnya pemahaman agama. Orang yang memahami agama akan menyadari pentingnya amal shaleh untuk kehidupan dunia dan akhirat. Setiap waktu akan dijadikan arena untuk berjuang meraih kebaikan sebanyak-banyaknya.

Allah Swt. melarang hamba-Nya bersikap malas karena akan mendatangkan keburukan, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain. Allah berfirman:

فَإِذَا فَرَغْتَ فَٱنصَبْ وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْࣖ

 “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (QS. Al-Insyirah: 7-8)

Ayat ini menegaskan bahwa umat Islam harus senantiasa bergerak, mengisi waktu, dan berlelah-lelah dengan melakukan banyak kebaikan.

 

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Ketahuilah bahwa malas itu dampaknya sangat buruk. Dampak dari sifat malas, antara lain:

  1. Merugikan diri sendiri. Orang malas akan kehilangan banyak peluang untuk meraih rezeki, ilmu, maupun pahala. Sebagian dari manusia banyak yang menyampaikan pesan di usia tuanya kepada generasi muda, “Jangan sampai menyesal seperti saya karena di usia muda dulu banyak terbuai dengan nikmatnya kemalasan”.
  2. Merusak hubungan sosial. Orang malas cenderung menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat di sekitarnya. Sebaliknya, manusia rajin dan disiplin akan menjadi pribadi mandiri yang bisa memberikan banyak manfaat bagi lingkungan masyarakat di sekitarnya.
  3. Cenderung berpenyakit. Contohnya: Tanpa kita sadari, bahwa sekarang ini orang banyak yang malas berjalan kaki. Unruk menuju keperluan dengan jarak yang dekat, sekarang orang-orang cenderung menggunakan kendaraan. Padahal, salah satu olahraga terbaik adalah berjalan kaki. Ahli kesehatan banyak yang mengemukakan bahwa kemalasan jenis itu mendatangkan banyak penyakit, bahkan jenis penyakit yang mematikan dan berbahaya, seperti kolesterol, diabetes, jantung, kanker, stroke, dan lain sebagainya.
  4. Mengundang kemurkaan Allah. Sifat malas bisa menyebabkan seseorang mengabaikan ibadah dan kewajiban lain yang Allah perintahkan. Otomatis, manusia seperti itu akan mendapat kemurkaan dan dijauhkan dari surga.

Untuk melawan kemalasan, Islam memberikan beberapa solusi, yaitu:

  1. Memohon perlindungan kepada Allah. Seperti doa yang diajarkan Rasulullah agar dijauhkan dari sifat malas.
  2. Menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Dengan tubuh yang sehat, seseorang akan lebih mudah termotivasi untuk beraktivitas.
  3. Berkumpul dengan orang-orang yang semangat dalam kebaikan. Teman yang baik akan memberikan energi positif.
  4. Mengatur waktu dengan baik. Setiap waktu yang Allah berikan adalah amanah yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

 

Jamaah yang dirahmati Allah,

Marilah kita berusaha untuk meninggalkan sifat malas dalam kehidupan kita. Jadikan hidup kita bermakna dengan terus berusaha memberikan manfaat bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan agama. Ingatlah, bahwa sebaik-baiknya kita adalah yang paling bisa memberikan manfaat kepada orang lain.

Semoga Allah menjadikan kita hamba-Nya yang senantiasa produktif dan dijauhkan dari penyakit malas.

Akhirnya, marilah kita berdoa kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk menjadi hamba-Nya yang taat, bersemangat dalam menjalankan kebaikan, serta sukses dunia akhirat.

Rabbana taqabbal minna, innaka Antas-Sami’ul ‘Alim.

Watub ‘alaina, ya Maulana, innaka Antat-Tawwabur Rahim.

Aamiin Yaa Rabbal Alamin.

Wassalamu ‘Alaikum wa Rahmatullahi wa Barokatuh...

 

Yuk, sempurnakan Ibadah Jum'at hari ini dengan sedekah yang bisa ditunaikan di link ini: Link Infak & Sedekah

Bagi yang hendak menunaikan zakat, bisa ditunaikan di link ini: Link Bayar Zakat


Baca Juga:

Khutbah Jum’at: Fenomena Perundungan di Sekitar Kita

Khutbah Jumat: Dampak Judi bagi Kehidupan Masyarakat

Bahaya dan Dampak Tertanamnya Kesombongan dalam Diri

 

Penulis: Hafidz Fuad Halimi
Tags: lazpersis ibadah jumat khutbah

Berita Lainnya

Mitra LAZ Persatuan Islam
WhatsApp