Langsung disampaikan oleh Abdullah Abu Sulthan dan Mohab Al-Amawi orang Gaza yang menjadi Mitra PERSIS dan LAZ PERSIS pada saat acara Solidaritas PERSIS untuk Palestina di Pengajian Ahad 22 Oktober 2023.
Perang pertama Gaza 2008 yang sangat mengerikan semua dihancurkan dari kantor-kantor pemerintahan dan semua kantor publik, Gaza adalah kota kecil tetapi zionis Israel menghancurkan kota Gaza dan penduduk Gaza tanpa batas hingga sekarang.
Dan penderitaan warga Gaza dimulai dari perang dari 2008, 2018, 2014, dan di blockade sampe 2021 dan sekarang 2023 bukan perang lagi tetapi pemusnahan. Pada perang kali ini ada yang istimewa yang menghadapi ini adalah generasi-generasi baru yang baru lahir dari 2021 sejak blockade, yang mana sejak lahir mereka hanya mengenal suara bom suara peperangan dan hidup di bawah blockade zionis Israel.
Ketika orang-orang Palestina kesulitan air diputuskan oleh zionis Israel, ketika orang Palestina membutuhkan listrik , zionis israel memutus aliran listrik dan terus berlangsung dan itu menjadi dorongan kami untuk melawan dan mendapatkan hak kami warga Gaza.
Jangan tertipu media barat, jangan percaya bangsa Palestina membunuh anak-anak, wanita, orang tua karena kami umat islam tetapi sebaliknya semua perbuatan zionis israel, dan 4000 warga gaza menjadi korban jiwa dan akan terus bertambah, Israel memborbardir semua bangunan yang didalamnya warga gaza sedang berlindung hingga saat ini.
Dunia diam ketika Zionis Israel membantai habis-habisan bahkan rumah sakit pun dihancurkan yang mana didalamnya terdapat pasien akibat serangan dari Zionis dan seketika 500 orang menjadi korban jiwa atas serangan di Rumah Sakit, kenapa dunia diam terus diam melihat kehancuran di Gaza.
Langsung disampaikan oleh Abdullah Abu Sulthan dan Mohab Al-Amawi orang Gaza yang menjadi Mitra PERSIS dan LAZ PERSIS pada saat acara Solidaritas PERSIS untuk Palestina di Pengajian Ahad 22 Oktober 2023.
Masihkan kita diam melihat ini semua, jihad kita untuk mereka KLIK DISINI
baca juga SOLIDARITAS PERSIS UNTUK PALESTINA
Penulis: Rani Nurul Hudayanti
Tags:
gaza
palestine
save palestine