مَا نَحَلَ وَالِدٌ وَلَدَهُ أَفْضَلَ مِنْ أَدَبٍ حَسَنٍ
“Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik.” (HR. Tirmidzi 1952)
Ujian pandemi yang pernah menimpa kaum muslim secara khusus maupun umat manusia secara umum, dirasakan berpengaruh terhadap berbagai bidang kehidupan, baik dari bidang ekonomi, sosial, maupun dalam bidang pendidikan.
Saat itu, masyarakat dikondisikan untuk menjaga jarak secara fisik (social distancing) guna mengurangi penularan penyakit yang kita kenal dengan virus Covid-19. Meski begitu aktivitas pembelajaran baik formal maupun non formal perlu terus berjalan kepada anak-anak di rumah sehingga salah satu metode yang dianggap menjadi solusi ialah pembelajaran secara daring / via online melalui media telekomunikasi.
Pada masa pandemi, pembelajaran dapat dilakukan tanpa harus berkumpul dan bertemu secara fisik sebagaimana pembelajaran tatap muka disekolah seperti biasanya. Para orang tua tentu sudah dapat merasakan bagaimana keterbatasan dari pendidikan via online tersebut, terlebih lagi bila dibandingkan dengan pembelajaran secara tatap muka dan berkumpul dalam satu majelis/kelas.
Maka, belajar kepada guru secara tatap muka tidak dapat tergantikan dengan pembelajaran via sinyal telekomunikasi, baik ditinjau dari sisi efektivitas metode pembelajaran juga dari sisi pemahaman yang didapat.
Meski begitu, kita umat muslim meyakini selalu ada kemudahan dalam setiap kesulitan. Bahkan dalam ujian yang Allah berikan, pasti terkandung hikmah dan kebaikan yang besar bila dijalani dengan sabar dan doa. Sehingga sangat memungkinkan, justru Allah sedang ingin memberikan sarana pendidikan terbaik untuk keluarga melalui sentuhan pendidikan langsung dari orang tua terhadap anak-anaknya.
Sahabat LAZ PERSIS yang dirahmati Allah, Rasulullah saw. bersabda: “Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik.” (HR. Tirmidzi: 1952)
Melalui hadis di atas, Rasulullah saw. mengingatkan bahwa pemberian utama orang tua kepada anaknya bukanlah berupa harta benda, melainkan pendidikan terbaik.
Maka, salah satu hikmah dari ujian pandemi yang pernah terjadi dan dapat dirasakan ialah terjalinkan komunikasi dan kedekatan dalam keluarga, juga kedekatan orang tua terhadap anak-anak di rumah.
Sejak itu, kesempatan yang Allah berikan kepada orang tua untuk mendidik anak terbuka sangat lebar. Pada sisi ini, kita dapat merasakan bahwa Allah sedang memberikan nikmat kepada para orang tua melalui aktivitas mendidik anak-anaknya, di mana pendidikan kepada anak-anak akan Allah mintai pertanggungjawabannya dan kesalehan anak-anak akan menjadi amal jariah bagi orang tuanya yang tidak terputus sampai dengan yaumil akhir.
Pembelajaran di rumah menuntut orang tua terlibat aktif dalam pengajarannya. Maka dari itu, orang tua perlu memiliki ilmu tentang bagaimana menjalankan pendidikan terbaik dalam mendamping belajar anak-anak di rumah, terkhusus disaat pandemi seperti ini.
Pertama, menghadirkan kekaguman dan keteladanan orang tua. Sebagaimana Rasulullah yang menjadi Uswatun Hasanah bagi kaum muslimin, maka orang tua perlu menjadi orang yang mengagumkan dan menjadi teladan sepenuhnya bagi anak.
Kekaguman akan membantu banyak hal dalam pendidikan di rumah. Pendidikan kepada anak akan sangat terbantu bila anak telah kagum kepada orang tuanya.
Kekaguman tersebut dapat ‘menggerakan’ anak. Kekaguman dapat dihadirkan melalui karya amal soleh terbaik orang tua sehingga amal saleh tersebut dapat dijadikan acuan sekaligus teladan oleh anak.
Kekaguman dan keteladanan perlu ditampilkan orang tua, baik dari sisi akhlak maupun keahlian yang menghasilkan karya terbaik. Anak akan terbantu untuk mudah menuruti orang tua saat anak melihat akhlak yang baik dari orang tuanya.
Orang tua perlu menjadi sosok nyata bagi kekaguman dan keteladanan anak sehingga kekaguman dan keteladanan menjadi dasar bagi orang tua dalam mendidik anak di rumah.
Sebagai contoh, kedisiplinan orang tua yang ditampilan sehari-hari akan memudahkan anak untuk meniru bagaimana cara menjadi seseorang yang disiplin.
Bahkan, anak dapat melihat hasil dari prilaku disiplin tersebut sehingga kedisiplinan orang tua tersebut dapat menjadi bahan untuk memunculkan kekaguman pada anak.
Dengan demikian, orang tua perlu menghadirkan banyak kekaguman dan keteladanan sesuai dengan potensi yang Allah berikan kepada masing-masing orang tua.
Mau bantu pendidikan anak-anak di Indonesia? Bisa tunaikan di sini: Infak Pendidikan Indonesia
Dukung Program Berkah Ramadhan di link ini: Infak & Sedekah Ramadhan
Bagi yang hendak menunaikan zakat, bisa melalui link ini: Link Bayar Zakat
Baca Juga:
Kabar Gembira bagi Orang yang Sedang Sakit
Indahnya Doa Malaikat bagi Manusia yang Bertobat
Kiat Membangun Keluarga Sehat Berdasar Tuntunan Islam
Sumber Foto: Persis Photography
Penulis: Dra. Hj. Lia Yuliani, M.Ag
Tags:
lazpersis
#anak
pendidikan
persistri
orang tua