UMAR BIN KHATTAB, PEMIMPIN ZUHUD DAN PEMBERANI


Penulis: Cery Riksanegri
29 Aug 2023
Bagikan:
By: Cery Riksanegri
29 Aug 2023
1362 kali dilihat

Bagikan:

Umar bin Khattab menjadi khalifah berdasarkan wasiat dari khalifah sebelumnya yakni, Abu Bakar. Ia diberi wasiat untuk meneruskan kepemimpinan. Keputusan ini didukung sahabat Nabi saw. yang lain.

Gaya kepemimpinan pertama Umar bin Khattab patut ditiru. Sebagai seorang khalifah, Umar dikenal tegas dan pemberani. Ia juga sangat peduli kepada rakyatnya. Umar bin Khattab tidak pernah menempatkan dirinya pada posisi penguasa. Umar selalu berkeliling menemui rakyatnya. Ia rutin memastikan apakah ada di antara mereka yang kelaparan, sakit, atau kesusahan. Dalam pemerintahannya pun Umar tidak pernah merasa mempunyai posisi lebih tinggi dari pada yang lainnya, melainkan hanya manusia biasa dengan kedudukan yang sama.

Umar merupakan salah satu pemimpin yang senang bermusyawarah. Saat melakukan musyawarah, Umar selalu merasa  anggota musyawarah yang lain merupakan guru yang akan menunjukkan jalan kebaikan melalui pendapat-pendapat yang diutarakan guna memperjelas kebenaran.

Umar memiliki pribadi yang zuhud dan tidak terlena dengan kemewahan. Kekayaan negara seutuhnya digunakan untuk melayani rakyat. Kota-kota juga dikembangkan untuk menyejahterakan rakyat. Umar sama sekali tidak pernah berpikir mengambil keuntungan untuk kesenangan pribadi atau keluarganya.

Bahkan di saat orang lain tidur lelap, Umar pun melakukan patroli guna memastikan kondisi rakyatnya. Umar senantiasa khawatir bilamana ada rakyatnya yang tidak bisa tidur karena kelaparan.

Benar saja. Suatu ketika pernah Khalifah Umar menemukan seorang ibu yang anak-anaknya menangis akibat kelaparan. Sementara sang ibu tidak memiliki bahan makanan untuk dimasak. Umar pun menuju Baitul Maal dan membawakan gandum untuk keluarga tersebut.

Tidak hanya pribadinya yang Zuhud, Umar dikenal dengan perangai yang pemberani. Di masa ke keislamannya, Islam tidak lagi disebarkan dengan sembunyi-sembunyi. Bahkan di zaman Umar bin Khattab, gelombang ekspansi (perluasan daerah kekuasaan) pertama terjadi; ibu kota Syria, Damaskus, jatuh tahun 635 M dan setahun kemudian, setelah tentara Bizantium kalah di pertempuran Yarmuk, seluruh daerah Syria jatuh ke bawah kekuasaan Islam.

Dengan menjadikan Syria sebagai basis, ekspansi diteruskan ke Mesir di bawah pimpinan ‘Amr ibn ‘Ash dan ke Irak di bawah pimpinan Sa’ad ibn Abi Waqqash. Iskandariah (Alexandria), ibu kota Mesir, ditaklukkan tahun 641 M. Mesir jatuh ke bawah kekuasaan Islam. Al-Qadisiyah, sebuah kota dekat Hirah di Irak jatuh pada tahun 637 M. Dari sana, serangan dilanjutkan ke ibu kota Persia, al-Madain yang jatuh pada tahun itu juga. Pada tahun 641 M, Moshul dapat dikuasai.

Bisa diketakan bahwa pada masa kepemimpinan Umar bin Khattab r.a., wilayah kekuasaan Islam sudah meliputi Jazirah Arabia, Palestina, Syria, sebagian besar wilayah Persia, dan Mesir.

Mau infak untuk dakwah Islam di berbagai pelosok negeri? Silahkan klik link ini.

Baca Juga:

ABDURRAHMAN BIN AUF, SAHABAT RASULULLAH PALING KAYA RAYA

SUMUR RAUMAH, KEBAIKAN UTSMAN BIN AFFAN UNTUK UMAT MANUSIA

 

Sumber foto: viva.com

Penulis: Cery Riksanegri
Tags: sahabat sahabatnabi khalifah umarbinkhattab

Berita Lainnya

Mitra LAZ Persatuan Islam
WhatsApp