Kamis, (16/01/2025) GAZA - Warga Palestina menyambut dengan penuh rasa syukur atas tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel sang penjajah dan kelompok Hamas.
Setelah lebih dari 460 hari agresi yang menghancurkan Jalur Gaza, kedua belah pihak telah sepakat untuk memberlakukan kesepakatan gencatan senjata yang terdiri dari tiga tahap implementasi.
Pada tahap pertama gancatan senjata, sebanyak 33 tawanan Israel, termasuk perempuan, anak-anak, dan warga sipil yang berusia di atas 50 tahun akan dibebaskan oleh Hamas. Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan sejumlah besar tahanan Palestina.
Kemudian, pasukan Israel akan mundur dari wilayah pemukiman padat Gaza ke titik tak lebih dari 700 meter dari perbatasan. Pada tahap ini, gelombang bantuan kemanusiaan hingga 600 truk per hari akan diizinkan masuk ke Gaza. Warga yang terluka dapat memperoleh perawatan di luar Gaza, sementara penyeberangan Rafah akan dibuka tujuh hari setelah tahap pertama dimulai.
Jika tahap pertama berhasil dilaksanakan, dimulailah tahap dua. Hamas akan membebaskan seluruh tawanan Israel yang masih hidup, mayoritas tentara, dengan Israel sebagai imbalan membebaskan lebih banyak tahanan Palestina. Israel juga diwajibkan memulai proses penarikan total pasukannya dari Gaza.
Pada tahap ketiga setelah tahap kedua terlaksana, jenazah tawanan Israel yang tersisa akan dikembalikan Hamas sebagai ganti rekonstruksi jangka panjang wilayah Gaza dalam pengawasan internasional.
Selama agresi tersebut, lebih dari 46.707 warga Palestina gugur, termasuk 17.841 anak-anak dan 12.298 wanita. Puluhan ribu keluarga kehilangan tempat tinggal, sementara lebih dari 161.600 unit rumah hancur. Fasilitas vital seperti rumah sakit dan infrastruktur dasar juga lumpuh total.
Perjanjian ini, menurut Izzat al-Risheq selaku anggota biro politik Hamas, memenuhi tuntutan kelompok tersebut sejak awal perang, yakni penarikan penuh pasukan Israel, pengembalian pengungsi, dan penghentian agresi di Gaza. Namun, Israel belum memberikan jaminan tertulis untuk menghentikan serangan selanjutnya.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengusulkan agar otoritas sementara dengan dukungan internasional memerintah Gaza pascaperang. Beberapa negara Arab, termasuk Arab Saudi, menyatakan dukungan dengan syarat adanya komitmen terhadap solusi dua negara untuk perdamaian permanen di wilayah tersebut. Namun, ketidakpastian masih melingkupi pengelolaan Gaza, di tengah perpecahan internal faksi Palestina.
Gencatan senjata ini memberikan harapan untuk meringankan penderitaan warga Gaza, meskipun jalan panjang menuju perdamaian yang abadi masih penuh dengan tantangan. Terlebih, Israel sang Penjajah selalu melakukan pelanggaran atas segala perjanjian yang pernah disepakati.
Namun, apa yang sedang terjadi patut dijadikan kesempatan bagi kita semua untuk mengupayakan yang terbaik bagi bagi warga Palestina, khususnya warga Gaza yang poorak poranda akibat kebengisan Israel sang penjajah.
Gencatan senjata pun membuka peluang untuk masuknya bantuan internasional dalam skala yang lebih besar. Dengan demikian, infak dan sedekah kemanusiaan kita memiliki peluang lebih cepat sampai kepada saudara-saudara kita di Palestina yang membutuhkan.
Angga Nugraha mengutarakan, “Gencatan senjata harus kita jadikan peluang besar untuk lebih maksimal lagi membantu saudara di Palestina. Sangat banyak sektor yang butuh dukungan kita semua guna kehidupan yang layak di gaza”.
“LAZ PERSIS siap memanfaatkan kesempatan gencatan senjata ini untuk kembali mendistribusikan bantuan bagi warga Gaza,” tambah Direktur Utama LAZ PERSIS, Angga Nugraha.
LAZ PERSIS terus menjaga komitmennya untuk mendukung sekuat tenaga tegaknya nilai kemanusiaan di Palestina. Melalui dukungan masyarakat Indonesia, LAZ PERSIS akan terus menjadi wasilah (jembatan) kebaikan antara masyarakat Indonesia dengan warga Palestina.
Yuk, manfaatkan momontun gencatan senjata di Palestina untuk membantu saudara kita di sana melalui link ini: Infak Kemanusiaan Palestina
Bagi Anda yang hendak menunaikan zakat, bisa melalui link ini: Link Bayar Zakat
Baca Juga:
Bersyukur Saat Beruntung (Bagian 1)
Bersyukur Saat Beruntung (Bagian 2)
Penulis: Hafidz Fuad Halimi
Tags:
lazpersis
Palestina
gaza
freedom
gencatan senjata