Kenali Fenomena FOMO yang Melanda Generasi Muda


Penulis: Hafidz Fuad Halimi
24 Jul 2024
Bagikan:
By: Hafidz Fuad Halimi
24 Jul 2024
938 kali dilihat

Bagikan:

Pernahkah Anda mendengar istilah FOMO? Banyak yang menyebutkan bahwa saat ini gejala FOMO sedang merajalela, terutama di kalangan generasi muda. Hal tersebut disinyalir menjadi salah satu dampak dari pesatnya kemajuan di bidang teknologi informasi. Hati-hati, bisa jadi diri kita sendiri yang terjangkiti fenomena FOMO dan menanggung dampak negatifnya. Maka dari itu, sudah seharusnya kita mengetahui dan mengenali gejala-gejala FOMO beserta dampaknya.

FOMO atau "Fear of Missing Out" adalah perasaan cemas atau takut ketinggalan informasi, kesempatan, atau pengalaman yang orang lain mungkin alami. Istilah ini menjadi populer seiring dengan meningkatnya penggunaan media sosial, di mana pengguna sering kali melihat postingan tentang kegiatan menarik yang dilakukan oleh orang lain, terutama teman-teman dan kenalan mereka. FOMO bukan hanya sekadar rasa ingin tahu, tetapi lebih pada perasaan tertekan atau cemas bahwa orang lain menikmati hidup lebih dari diri sendiri.

Fenomena FOMO muncul seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya media sosial. Pada awalnya, media sosial diciptakan untuk menghubungkan orang-orang dan membagikan pengalaman. Namun, dengan semakin intensifnya penggunaan platform ini, muncul perbandingan sosial yang tidak sehat. Melihat orang lain berlibur, menghadiri acara, atau mencapai prestasi tertentu dapat memicu perasaan tidak cukup atau ketinggalan. Media sosial memfasilitasi penyebaran informasi secara real-time yang membuat individu merasa perlu selalu mengikuti perkembangan terbaru agar tidak merasa tertinggal.

Hal yang harus diperhartikan adalah dampak yang bisa muncul dari fenomena FOMO tersebut. Beberapa pakar mengindikasikan beberapa dampak yang bisa hadir dari FOMO, antara lain:

  1. Psikologis:
    • Kecemasan dan Stres: Perasaan selalu ketinggalan dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang berkelanjutan.
    • Depresi: Keterlibatan dalam perbandingan sosial negatif dapat menyebabkan depresi.
    • Ketidakpuasan: Rasa tidak puas terhadap kehidupan sendiri karena terus-menerus membandingkan dengan kehidupan orang lain.
  2. Sosial:
    • Isolasi: Meskipun terlihat lebih terhubung, orang dengan FOMO sering merasa lebih terisolasi karena merasa mereka tidak cukup baik.
    • Hubungan Terganggu: Fokus berlebihan pada kehidupan orang lain dapat mengganggu hubungan nyata dan interaksi langsung.
  3. Kesehatan:
    • Gangguan Tidur: Menghabiskan waktu berlebihan di media sosial, terutama sebelum tidur, dapat mengganggu pola tidur.
    • Kelelahan: Keterlibatan terus-menerus di dunia maya dapat menyebabkan kelelahan mental dan fisik.

Islam menekankan keseimbangan dalam kehidupan dan menghindari perasaan yang dapat merusak kedamaian batin dan hubungan dengan Allah Swt. Berikut beberapa pandangan Islam terkait fenomena FOMO yang sedang menjamur di berbagai kalangan saat ini, yakni:

  1. Qana'ah (Kepuasan Diri): Islam mengajarkan pentingnya merasa puas dan bersyukur dengan apa yang dimiliki. Allah berfirman dalam al-Qur'an:

وَلَا تَتَمَنَّوۡا مَا فَضَّلَ اللّٰهُ بِهٖ بَعۡضَكُمۡ عَلٰى بَعۡضٍ​ ؕ لِلرِّجَالِ

Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain.” (Q.S. an-Nisa: 32)

Ayat tersebut mengingatkan kita untuk tidak iri hati terhadap rezeki orang lain dan fokus pada rasa syukur terhadap nikmat yang diberikan Allah.

  1. Ikhtiar dan Tawakal: Islam mendorong umatnya untuk berusaha dan bekerja keras (ikhtiar) sambil tetap tawakal kepada Allah. Fokus pada usaha sendiri tanpa membandingkan diri dengan orang lain adalah kunci untuk menghindari FOMO.
  2. Sikap Zuhud (Sederhana): Rasulullah saw. mengajarkan pentingnya hidup sederhana dan tidak berlebihan dalam mengejar kesenangan dunia. Zuhud membantu kita menghindari perasaan ketinggalan karena kita fokus pada apa yang benar-benar penting dan bermakna dalam hidup.
  3. Memaknai Waktu dengan Bijak: Dalam Islam, waktu adalah anugerah yang harus digunakan dengan bijak. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di media sosial dan mengikuti perkembangan orang lain bisa dianggap sebagai pemborosan waktu yang seharusnya digunakan untuk hal-hal lebih bermanfaat.

FOMO adalah fenomena yang semakin banyak dirasakan di era digital ini, di mana perbandingan sosial menjadi sangat mudah dan cepat. Meskipun teknologi membawa banyak manfaat, penting untuk mengenali dan mengatasi dampak negatif seperti FOMO. Dalam pandangan Islam, bersyukur, berusaha tanpa membandingkan diri dengan orang lain, dan hidup sederhana adalah kunci untuk menghindari perasaan ketinggalan dan mencapai kedamaian batin. Dengan pendekatan yang tepat, kita bisa memanfaatkan teknologi tanpa terjebak dalam perasaan negatif seperti FOMO.

Kebiasan infak dan sedekah pun disinyalir bisa menjauhkan kita dari perilaku dan fenomena sia-sia. Yuk, alokasikan rezeki hari ini untuk bantu sesama di link ini: Link Infak & Sedekah

Bagi yang hendak membayar zakat, bisa ditunaikan langsung di sini: Link Bayar Zakat


Baca Juga:

Pandangan Islam terhadap Fenomena Hoarding Disorder

Depresi: Kenali Gejala dan Dampaknya serta Temukan Solusinya

LAZ PERSIS Raih Penghargaan dari BKKBN Jawa Barat atas Program Pengentasan Stunting

Penulis: Hafidz Fuad Halimi
Tags: lazpersis artikel islam kajian FOMO

Berita Lainnya

Mitra LAZ Persatuan Islam
WhatsApp