lazpersis.or.id - Makanan adalah anugerah Allah yang diturunkan untuk menjaga kehidupan manusia. Dalam ajaran Islam, makanan tidak hanya dinilai dari sisi halal yang artinya boleh dan sah menurut hukum syariat, tetapi juga harus thayyib, yaitu baik, sehat, bergizi, dan layak untuk dikonsumsi. Dua kategori ini berjalan beriringan mengingat makanan yang halal belum tentu thayyib, misalnya jika sudah basi, terkontaminasi, atau beracun, maka tetap tidak layak dimakan.
Dari makanan yang halal dan thayyib, tubuh mendapatkan kehidupan, tenaga, pikiran bisa jernih, serta hati lebih semangat dalam beribadah, belajar, maupun bekerja. Sebaliknya, makanan yang tidak layak justru bisa berubah menjadi bencana yang membahayakan jiwa.
Keracunan makanan bukanlah hal yang jauh dari kehidupan sehari-hari. Berita tentang orang-orang yang harus dilarikan ke rumah sakit karena mengonsumsi makanan basi atau tercemar sering kita dengar. Bahkan, ada kasus di mana satu keluarga harus kehilangan nyawa hanya karena lalai memastikan makanan yang mereka makan masih aman.
Hal ini mengingatkan kita bahwa setiap suap makanan bukan sekadar soal rasa kenyang, tetapi juga soal keselamatan. Makanan yang tidak layak bagaikan pedang bermata dua: tampak biasa, tetapi menyimpan bahaya tersembunyi. Karena itu, penting bagi kita untuk selalu berhati-hati dan mengenali tanda-tanda makanan yang tidak aman.
Orang tua dan guru pun perlu memberikan edukasi intensif kepada anak-anak agar dapat membedakan makanan yang thayyib dan makanan yang tidak laik konsumsi. Hal tersebut penting dilakukan sebagai upaya pencegahan terjadinya tragedi akibat makanan yang tak laik.
Dengan demikian, perlu kiranya kita lebih memerhatikan makanan sebelum dikonsumsi. Setidaknya, lakukan beberapa prosedur pemeriksaan terhadap makanan yang akan dikonsumsi. Berikut beberapa tips sederhana guna mengidentifikasi makanan tidak layak konsumsi.
Makanan segar memiliki aroma alami. Jika tercium bau asam, tengik, atau busuk, itu tanda makanan mulai rusak. Daging dan ikan yang basi akan langsung mengeluarkan bau menyengat.
Warna makanan yang berubah dari aslinya adalah alarm bahaya. Sayur yang menguning berlebihan, buah yang menghitam, atau daging yang berubah abu-abu adalah tanda makanan tidak layak konsumsi.
Tekstur licin, lembek berlebihan, atau berlendir menunjukkan proses pembusukan. Nasi yang basi biasanya terasa asam dan lengket, roti yang terkontaminasi jamur terasa basah.
Bercak putih, hijau, atau hitam pada makanan adalah tanda tumbuhnya jamur. Walau hanya di satu sisi, jamur menyebarkan racun ke seluruh bagian makanan.
Hindari makanan kaleng yang menggembung, berkarat, atau bocor. Itu pertanda adanya bakteri berbahaya. Perhatikan juga tanggal kedaluwarsanya.
Jika makanan terasa asam, pahit, atau ada rasa aneh, jangan dipaksakan. Lebih baik membuangnya daripada harus berhadapan dengan sakit atau bahkan kehilangan nyawa.
Keracunan makanan bisa menimpa siapa saja, bahkan dari makanan yang tampak biasa. Karena itu, mari kita lebih peduli pada apa yang kita makan. Jangan tergoda untuk menghabiskan makanan basi demi menghindari pemborosan, sebab nyawa jauh lebih berharga daripada sebungkus lauk.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengingatkan dalam firman-Nya:
“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal lagi baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.” (Q.S. al-Baqarah: 168)
Maka, menjaga makanan tetap halal dan thayyib bukan sekadar pilihan, tetapi kewajiban. Sungguh beruntunglah orang yang selalu berhati-hati dalam menjaga apa yang masuk ke tubuhnya, sebab darinya akan lahir kesehatan, keberkahan, dan keselamatan.
Tanggung jawab pun harus benar-benar dijaga oleh penyedia makanan. Makanan yang dihidangkan dengan laik akan berbuah kebaikan dan kemaslahataan. Sebaliknya, menghidangkan makanan yang tidak laik menjadi kezaliman dan mengundang kemadharatan bagi umat.
Yuk, dukung terus aksi bantu sesama melalui link ini: Link Infak & Sedekah
Tunaikan juga kewajiban zakat secara mudah dan praktis di link ini: Link Bayar Zakat
Baca Juga:
Diversifikasi Pangan: Kunci Pemenuhan Gizi Seimbang dan Ketahanan Pangan Nasional
Soft Launching Kampung Bersama di Pesantren Daarunnahlah: Wujudkan Kampung Sehat, Aman, dan Berdaya
Pentingnya Membangun Kebersamaan dalam Keluarga
Penulis: Hafidz Fuad Halimi
Tags:
lazpersis
artikel islam
makanan
halal
thayyib