Cara Islam Mencegah Perasaan Galau


Penulis: Hafidz Fuad Halimi
24 Oct 2024
Bagikan:
By: Hafidz Fuad Halimi
24 Oct 2024
775 kali dilihat

Bagikan:

Siapa di sini yang pernah merasa galau? Jujur saja, saya yakin hampir semuanya pasti pernah mengalami galau, kan? Entah karena masalah sekolah, pekerjaan, hubungan pertemanan, keluarga, atau bahkan soal perasaan. Semua kalangan, bahkan termasuk remaja pun memang rentan mengalami perasaan galau, bingung, atau bahkan stres.

Perasaan galau adalah kondisi ketika seseorang merasa gelisah, sedih, dan tidak karuan. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan perasaan bingung, resah, atau gelisah. Bahkan, banyak peneliti menyatakan bahwa perasaan galau yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, asma, obesitas, diabetes, nyeri kepala kronis, depresi, masalah pencernaan, alzheimer, percepatan penuaan.

Namun, tahukah Anda bahwa Islam sudah memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana cara mengatasi perasaan galau ini? Islam tidak hanya mengajarkan kita cara beribadah, tetapi juga bagaimana menjaga hati dan pikiran tetap tenang.

Pertama: Memilikilah Tujuan Hidup yang Jelas

Salah satu penyebab galau adalah karena kita tidak tahu arah tujuan hidup kita. Padahal, dalam Islam, Allah Swt. sudah jelas memberikan panduan tentang tujuan hidup kita. Allah Swt. berfirman dalam al-Qur'an:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku." (Q.S. adz-Dzariyat: 56)

Ketika kita memahami bahwa tujuan hidup kita adalah beribadah kepada Allah, segala masalah akan terasa lebih ringan. Karena apapun yang terjadi, selama kita niatkan untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah, kita akan selalu berada di jalan yang benar.

Contoh praktisnya: Ketika kalangan remaja galau tentang pilihan karir atau cita-cita, ingat bahwa selama itu bisa mendekatkan diri kepada Allah, pilihlah yang terbaik. Luruskan niat, bahwa apapun pilihan kita, tujuannya adalah untuk ridha Allah.

Kedua: Jangan Bandingkan Diri dengan Orang Lain

Galau sering datang karena kita suka membandingkan diri dengan orang lain. Lihat teman yang lebih populer, lebih pintar, atau lebih sukses. Akhirnya, kita jadi minder dan merasa galau. Tapi Islam mengajarkan kita untuk bersyukur atas apa yang kita miliki. Rasulullah saw. bersabda:

لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu.” (Q.S. Ibrahim: 7)

Jadi, cara terbaik untuk mencegah galau adalah dengan bersyukur atas nikmat yang kita miliki. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dari pada membandingkan diri dengan orang lain, lebih baik fokus pada potensi diri sendiri dan bagaimana kita bisa mengembangkannya. Dan tentunya, ada hadiah tak disangka-sangka yang akan Allah anugerahkan kepada kita jika rasa syukur sudah tertanam dalam sanubari.

Ketiga: Berprasangka Baik kepada Allah

Selanjutnya, galau juga sering muncul ketika kita merasa bahwa Allah tidak adil kepada kita. Kenapa saya yang harus menghadapi masalah ini? Kenapa saya yang gagal? Tapi, kita perlu ingat bahwa semua yang terjadi dalam hidup kita sudah diatur oleh Allah dengan sempurna. Rasulullah saw. bersabda:

"Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, karena segala urusannya adalah kebaikan. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, dan itu adalah kebaikan baginya. Jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu adalah kebaikan baginya." (H.R. Muslim)

Setiap masalah atau ujian yang kita hadapi, Allah sudah menyiapkan hikmah di baliknya. Jadi, ketika Anda merasa galau, ingatlah bahwa ada rencana baik Allah yang mungkin belum kita pahami. Selalu berprasangka baik kepada Allah dan yakin bahwa setiap ujian pasti ada jalan keluarnya.

Keempat: Cari Dukungan dari Teman dan Keluarga

Selain memperkuat hubungan dengan Allah, kita juga perlu menguatkan hubungan dengan orang-orang terdekat. Islam menganjurkan kita untuk selalu bersilaturahmi dan saling membantu. Ketika merasa galau, jangan ragu untuk berbicara dengan orang tua, kerabat, teman, atau guru yang bisa memberikan nasihat dan dukungan. Rasulullah saw. bersabda:

"Seorang mukmin bagi mukmin yang lain adalah seperti sebuah bangunan, yang bagian-bagiannya saling menguatkan satu sama lain." (H.R. Bukhari dan Muslim)

Dalam kebersamaan dan dukungan dari orang lain, kita akan menemukan kekuatan yang bisa mengusir perasaan galau dan bahagia dalam menempuh hari demi hari.

Menghadapi galau bukan berarti kita lemah. Galau adalah bagian dari hidup yang wajar bagi semua kalangan, termasuk bagi remaja. Namun sebagai Muslim, kita memiliki panduan yang jelas bagaimana cara menghadapinya. Dengan memiliki tujuan hidup yang jelas, bersyukur, berprasangka baik kepada Allah, memperkuat iman, dan mencari dukungan dari orang lain, insyaAllah kita bisa mencegah dan mengatasi galau dengan cara yang terbaik.

Semoga kita semua selalu diberikan ketenangan hati, kekuatan iman, dan dijauhkan dari perasaan galau yang berlebihan. Mari kita terus berusaha menjadi insan yang senantiasa positif, penuh semangat, dan selalu berupaya mendekatkan diri kepada Allah.

Yuk, tambah terus berkah hidup dengan bantu sesama di link ini: Link Bantu Sesama

Bagi yang hendak menunaikan zakat, bisa melalui link ini: Link Bayar Zakat


 

Baca Juga:

Bagaimana Sikap Kita dalam Menghadapi Situasi Ekonomi yang Sulit?

Tanda-Tanda Insan Tafaqquh Fid-Dien dan Dampaknya bagi Masyarakat

Prestasi Santri Penerima Beasiswa Arruhama 2024 Terus Meningkat

 

Sumber Gambar: Artificial Intelegent

Penulis: Hafidz Fuad Halimi
Tags: #remaja #lazpersis #galau

Berita Lainnya

Mitra LAZ Persatuan Islam
WhatsApp